Temui Kendala, Pemkot Bogor Harus Punya Rp 30 Miliar untuk Buang Sampah ke TPPAS Lulut Nambo

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor rupanya dihadapkan oleh sejumlah persoalan jika ingin menggunakan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah.

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim ungkap anggaran yang harus disiapkan Pemkot Bogor apabila membuang sampah ke TPPAS Lulut Nambo, Jumat (21/9/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor rupanya dihadapkan oleh sejumlah persoalan jika ingin menggunakan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo yang berada di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

Pasalnya, untuk membuang sampah di TPPAS Lulut Nambo perlu adanya pemrosesan awal terlebih dahulu yang harus dilakukan oleh Pemkot Bogor.

Wakil Walikota Bogor, Dedie Rachim mengatakan Pemkot Bogor harus memiliki armada pengangkut sampah yang dilengkapi oleh compactor.

Kemudian, Pemkot Bogor juga harus memiliki lahan kosong yang menjadi tempat penampungan sampah sementara atau terminal pengolahan sampah sebelum diangkut ke TPPAS Lulut Nambo.

"Tujuannya dipres dulu sampah yang tadinya basah, air lindinya dibuang, baru dimasukkan ke dalam truk tadi supaya selama perjalanan dari Kota Bogor melewati jalan tol tidak ada tumpahan air lindih, nah, itu yang belum kita persiapkan," ujarnya kepada wartawan, Jumat (22/9/2023).

Masalahnya adalah Pemkot Bogor setidaknya harus memiliki 20 armada truk sampah baru.

Sedangkan untuk melakukan pengadaan unit baru, Pemkot Bogor harus mengangarkan sekitar Rp 30 miliar.

"Itu satu truk bisa Rp 1 hingga 2 miliar. Kalau misalnya truk baru sekitar Rp 1,5 miliar, dikali 20 berarti Rp 30 miliar," ungkapnya.

Selain itu, Pemkot Bogor pun harus menyediakan lahan koson yang diperuntukkan untuk terminal pengolahan sampah.

Kendalanya adalah Pemkot Bogor kesulitan untuk mencari area yang cocok untuk dijadikan terminal pengolahan sampah.

"Misal 1 sampai 2 hektare, kemudian apakah lahannya bisa sembarangan? Engga bisa juga. Lahan 1 sampai 2 Hektare di tengah Kota Bogor kan sulit. Kemudian apakah masyarakat sekitar mau menerima ada bau sampah, air lindi? Kan belum tentu," terangnya.

Dedie Rachim mengatakan, untuk sementara waktu sambil menunggu TPPAS Lulut Nambo beroperasi dan sambil mempersiapkan fasilitas pendukung lainnya, Pemkot Bogor akan terus menggunakan TPAS Galuga yang berada di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved