Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Kesaksian Terbarunya Soal Kasus Kopi Sianida Mirna Bikin Heboh, Penampilan Jessica Wongso Disorot

Di dalamnya ada juga wawancara dengan tersangka Jessica Wongso di Lapas Pondok Bambu, Lapas wanita Jakarta kelas II A.

Penulis: Reynaldi Andrian | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Jessica Wongso tersangka kasus pembunuhan Mirna Salihin di Kafe Oliver Grand Indonesia, Jakarta Pusat pada 2016 lalu dengan memakai kopi sianida, kini film dokumenter tentang kasus tersebut baru tayang di Netflix dan booming hingga menjadi perbincangan banyak orang 

Dalam percakapannya, Jessica Wongso mengungkapka bahwa ia masih bingung dengan kasus yang menimpanya ini walaupun sudah 7 tahun berlalu.

Jessica Wongso : Halo

Kru film : Hai, Jerssica. Aksen Australia yang bagus

Pertemuan pertama dengan Jessica untuk menjadwalkan wawancara

Jessica Wongso : Aku hanya tak mengerti mengapa ini terjadi padaku. Aku hanya sedang berlibur.

Aku hanya menelepon teman-temanku untuk mengobrol sambil minum kopi.

Baca juga: Ungkap 4 Perbedaan Kasus Ferdy Sambo dan Kopi Sianida, Pakar: Jessica Wongso Tak Halangi Penyidikan

Dan sejak saat itu, rasanya tidak bisa dipercaya, bahkan aku, si karakter utama, tidak mengerti. Menyebalkan sekali.

Ini begitu sulit. Begitu sulit untuk tetap waras setiap harinya.

Jika kau bertanya soal trauma, ya, aku sangat trauma oleh peristiwa ini dan semua media, juga cara mereka mencetak sesuatu di atas kertas dan itu sepenuhnya salah.

Mereka hanya mencoba untuk mencari tahu kehidupanku, mengarang cerita.. "oh, Jess melakukan ini karena titik, titik, titik. Oh, kenapa dia tidak mengaku saja? Buktinya cukup jelas." Bukti apa?

Mereka tampak menikmati dan menghasilkan uang dari itu.

Selama persidangan, itu benar-benar sulit.

Foto-foto Jessica Kumala Wongso saat menjalani rekonstruksi di Kafe Olivier Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu 7 Februari 2016.
Foto-foto Jessica Kumala Wongso saat menjalani rekonstruksi di Kafe Olivier Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu 7 Februari 2016. (Yulis Sulistyawan)

Ratusan orang mendatangiku, dengan kamera, lampu kilat, dan sebagainya. Itu sangat aneh.

Dan juga, para hakim... Semua yang kami bawa ke meja, sama sekali mereka abaikan.

Jika media tidak tertarik padaku saat itu, apakah akan berbeda?

Lalu, tiba-tiba petugas lapas memberhentikan wawancara tersebut.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved