Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Boling di Kecamatan Sukajaya, Bupati Bogor Janji Tuntaskan Huntap untuk Korban Bencana di Tahun 2024

Bupati Bogor menjanjikan pembangunan hunian tetap di Kabupaten Bogor khususnya di Kecamatan Sukajaya rampung pada tahun 2024.

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Bupati Bogor Iwan Setiawan saat melakukan kunjungan kerja ke wilayah Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Rabu (4/10/2023). (Muamarrudin Irfani). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, SUKAJAYA - Bupati Bogor Iwan Setiawan menjanjikan pembangunan hunian tetap di Kabupaten Bogor khususnya di Kecamatan Sukajaya rampung pada tahun 2024.

Hal itu disampaikannya usai melakukan kunjungan kerja dalam rangka Bogor Keliling (Boling) di wilayah Kecamatan Sukajaya.

Sebagaimana diketahui, Kecamatan Sukajaya merupakan wilayah yang terparah terkena bencana banjir bandang dan tanah longsor pada awal tahun 2020 lalu.

Ribuan kepala keluarga pun kehilangan tempat tinggalnya akibat rata dengan tanah.

"Seperti yang saya sampaikan total kebutuhan dari huntap Insya Allah tereralisasi 2024 selesai dari 3.800 itu, tahun ini 3.100 selesai," ujarnya kepada wartawan, Rabu (4/10/2023).

Selain itu, Iwan Setiawan mengatakan infrastruktur pendukung lainnya pun akan segera dirampungkan.

Sehingga masyarakat yang merupakan korban bencana dan saat ini tinggal di hunian sementara (huntara) tidak merasa kesusahan yang berkepanjangan.

"Yang penting kan rakyat disini tidak susah, sementara kan sangat susah, kalau tadi saya liat huntap itu sudah manusiawi yah tinggal jalur air yang belum, mungkin akhir tahun ini bisa selesai," katanya.

Disamping itu, ia meminta maaf kepada keluarga penerima manfaat (KPM) apabila pembangunan huntap masih terdapat banyak kekurangan.

Pasalnya, dengan anggaran Rp62 juta untuk satu rumah, banyak kekurangan komponen dalam pembangunannya.

"Tapi memang perlu diketahui huntap itu anggaranya hanya Rp62 juta satu rumah, sejadinya begitu, tidak ada plafon, tidak di plester ya itu, karena kalau dibagusin bisa Rp100 juta, kalau Rp100 juta kan jadi kuantitasnya kurang," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved