12 Tahun Tinggalkan Anak, Dini Tiba-tiba Telepon Keluarga Sebelum Dianiaya Anak Anggota DPR: Kangen
Janda asal Sukabumi, DSA (29) rupanya sempat menyampaikan permintaan terakhir ke keluarganya di kampung halaman.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Janda asal Sukabumi yang dibunuh anak anggota DPR RI, DSA (29) rupanya sempat menyampaikan permintaan terakhir ke keluarganya di kampung halaman.
Keinginan itu disampaikan oleh korban dua bulan sebelum meninggal dunia.
Tak disangka, permintaan DSA pun kini jadi kenyataan meski dengan kondisi memilukan.
DSA merupakan janda asal Kampung Gunungguruh, RT 12/4 Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.
Wanita pemilik nama lengkap Dini Sera Afrianti ini meninggal dunia para Rabu (4/10/2023).
Ia tewas usai dianiaya oleh pacarnya, GRT (31) di sebuah klub malam.
GRT merupakan anak anggota DPR RI Edward Tannur.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pasma Royce, Dini sempat dianiaya oleh GRT.
Pada rekaman CCTV di lokasi, GRT tampak menendang kaki korban hingga terjatuh dalam posisi duduk.
"Kemudian setelah duduk, GRT melakukan pemukulan kepala korban sebanyak dua kali dengan menggunakan botol minuman tequila," kata Kombes Pasma.
Tak hanya itu, Dini juga sempat dilindas oleh mobil yang dikendarai oleh GRT.
"Korban terlindas sebagian tubuhnya dan terseret sejauh 5 meter," kata dia lagi.
Dini kemudian dibawa ke apartemen dengan cara dimasukkan ke dalam bagasi mobil.
Saat dibawa ke rumah sakit sekitar, korban dinyatakan telah meninggal dunia.
Setelah diotopsi, jenazah Dini kemudian dibawa ke kampung halamannya di Sukabumi.
Jenazahnya tiba sekitar pukul 04.00 WIB, Jumat (6/10/2023).
Dilansir dari Tribun Priangan, jenazah Dini dimakamkan di TPU Babakan dengan diantar keluarga dan kerabatnya.
Ketua RT sekitar, Saepudin (63) mengungkap permintaan terakhir Dini kepada keluarga.
Keinginannya itu disampaikan oleh Dini dua bulan sebelum meninggal dunia.
Menurut Saepudin, korban selama ini jarang sekali terlihat di rumah orangtuanya.
Dini memilih tinggal jauh dari keluarganya, yakni di Surabaya.
Ia mengatakan, Dini sudah bertahun-tahun tak pulang ke Sukabumi.
Namun tiba-tiba dua bulan lalu, Dini menghubungi keluarganya.

Dalam komunikasinya itu, Dini mengaku ingin pulang ke Sukabumi.
"Katanya ingin pulang ke Sukabumi, ternyata sekarang pulang dalam keadaan meninggal," kata Saepudin.
Ia juga mengatakan kalau Dini meninggalkan seorang anak yang duduk di bangku kelas 5 SD.
"Punya anak satu, umurnya 12 tahun dan sekolah di sini," ungkap dia lagi.
Ia pun menambahkan, Dini yang berstatus janda itu sudah lama meninggalkan anaknya.
Dini meninggalkan anak dan orangtuanya di Sukabumi sejak anak itu balita.
"Selama 12 tahun gak ada kabar," kata dia.
Menurutnya, Dini baru berkomunikasi lagi dengan orangtuanya dua bulan ini.
"Ada kabar itu dua bulanan ke belakang," jelasnya.
Saat itu, Dini juga mengaku merindukan keluarganya.
"Ia menyebut kangen kepada orangtuanya, sebelum kejadian ini," pungkas Saepudin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.