Herannya Pakar Telematika Lihat Video Tangan Jessica Wongso, Klaim Ayah Mirna Dipatahkan 2 Orang
Pakar telematika analisa video tangan Jessica Wongso yang diduga menaruh sianida. Video tersebut diungkap oleh ayah Mirna Salihin, Edi Darmawan
Penulis: khairunnisa | Editor: widi bogor
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Aksi ayah kandung mendiang Mirna Salihin, Edi Darmawan membeberkan diduga bukti Jessica Wongso bersalah dalam kasus kopi sianida ramai diperbincangkan.
Tak cuma masyarakat awam, pakar dan para ahli pun turut menganalisa video yang diungkap Edi Darmawan itu di televisi.
Tak terkecuali pakar telematika Abimanyu Wachjoewidajat.
Dalam sebuah konten Youtube bernama TRUSTNOONE, Abimanyu menganalisa video yang diduga adalah tangan Jessica Wongso sedang menaruh sianida.
Dugaan tersebut diurai Edi Darmawan dan meyakini video tangan Jessica Wongso itu adalah bukti valid.
"Dia (Jessica Wongso) memasukkan itu (sianida ke kopi) tidak ada buktinya," kata Karni Ilyas dalam wawancara di TV One.
"Ada, gerakan pixel doang, memang enggak kelihatan secara jelas, om punya nih dia (Jessica Wongso) masukkin sesuatu. Ini dia masukin sesuatu, sianida nih," pungkas Edi Darmawan.
Diklaim Edi Darmawan, video tersebut adalah bukti kuat polisi menjerat Jessica Wongso di tahun 2016 atas kasus pembunuhan Mirna.
Namun saat itu Edi mengaku ogah mengeluarkan bukti tersebut di persidangan.
Penyebabnya karena Edi tak mau Jessica Wongso dihukum mati.
"Kenapa kita enggak keluarkan dulu waktu sidang? kita enggak mau dia (Jessica Wongso) dihukum mati, biarin dia kesiksa, kalau bisa seumur hidup maksud saya begitu," akui Edi Darmawan.

Analisa Pakar Telematika
Video yang dibagikan Edi Darmawan itu belakangan ramai diperbincangkan.
Abimanyu selaku pakar telematika pun ikut menganalisa video yang diduga tangan Jessica Wongso memasukkan sianida tersebut.
Setelah mengetahui video tersebut, Abimanyu justru merasa heran dengan sosok Edi Darmawan.
Ia bingung kenapa ayahnya Mirna baru mengeluarkan video itu tujuh tahun setelah kasus.
Padahal video tersebut bisa dijadikan bukti kuat agar Jessica Wongso tak bisa mengelak soal pembunuhan Mirna.
Tapi justru Edi menyimpan video tersebut dan membukanya lagi setelah Film Dokumenter Netflix berjudul Ice Cold: Murders, Coffee and Jessica Wongso viral di tahun 2023.
"Kita lihat logikanya, seseorang punya bukti telematika yang dulu harusnya bisa menguatkan tidak dikeluarkan, dia berani menyimpan dulu kemudian mau disimpan sekarang dia tongolin, ada rentang tujuh tahun, berarti kan ada suatu kekhawatiran dari orang yang punya bukti ini," ungkap Abimanyu Wachjoewidajat dilansir TribunnewsBogor.com pada Jumat (13/10/2023).
Menurut Abimanyu, jika Edi Darmawan benar-benar ingin Mirna dapat keadilan, seharusnya video tersebut sudah diberikan ke hakim.
Video itu pun bisa jadi senjata Edi saat Jessica Wongso mengajukan banding, kasasi, hingga PK ke Mahkamah Agung bertahun-tahun lalu.
Namun nyatanya Edi malah mengeluarkan video tersebut setelah Jessica Wongso sudah divonis 20 tahun penjara.
"Dengan konten ini yang dikeluarkan, kan udah selesai hukumannya, kalau mau diangkat lagi? kalau memang dia punya niat tidak puas (Jessica Wongso divonis), setelah dia (Jessica) divonis 20 tahun, dia (Edi) akan keluarkan lagi mau naik banding, kan bisa pada saat itu bukan sekarang," kata Abimanyu.
Perihal video diduga tangan Jessica Wongso memasukkan racun, Abimanyu masih belum memastikan kebenarannya.
Sebab video yang ditunjukkan Edi Darmawan itu belum jelas keasliannya.
Apalagi video tersebut hanya berdurasi singkat dan tidak ada keterangan lebih lanjut soal lokasi dan waktu pengambilan video.
"Bayangin tayangan yang langsung fokus ngezoom ke arah tangan. Padahal (bisa saja) tayangan itu kamera manapun untuk di suatu kafe," imbuh Abimanyu.

Jika memang Edi ingin menunjukkan bahwa Jessica Wongso ada di video tersebut, kenapa fokusnya di tangan, bukan di wajah saja?
Hal tersebut bisa saja jadi penguat klaim Edi bahwa Jessica Wongso lah yang menaruh racun sianida tersebut.
"Kenapa yang ditampilkan tangannya? kan ada pelakunya. Kalau mau kasih bukti ke umum 'ini loh muka dia, kelihatan'. Itu jauh lebih bisa menceritakan ke publik dibanding ujug-ujug hanya rekaman saja, belum tentu tangan pelaku," ujar Abimanyu.
Karenanya, sang pakar lulusan Amerika Serikat itu pun yakin video yang ditunjukkan Edi Darmawan itu janggal.
"Video itu janggal, tidak bisa membuktikan segala sesuatu. Kenapa dikeluarkan ke belakang, kenapa di-zoom, kenapa tidak dicocokkan dengan kamera lain," kata Abimanyu.
Jaksa Patahkan Ucapan Edi Darmawan
Sebelum pakar telematika angkat bicara, Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang dulu menangani kasus Jessica Wongso, Shandy Handika terlebih dahulu bersuara.
Ternyata video yang diperlihatkan Edi Darmawan ke media itu pernah ditunjukkan juga di persidangan.
Shandy masih ingat betul momen saat Edi mengeluarkan video tersebut kala menjadi saksi.
Diakui Shandy, video dari Edi tersebut tidak ditayangkan di persidangan karena kurang kuat.
Alhasil, JPU pun tak menggunakan video dari Edi tersebut sebagai senjata menjerat Jessica Wongso.
Alasan utamanya karena ahli digital forensik tidak merekomendasikan video dari Edi Darmawan tersebut.
"Karena digital forensik yang kami pedomankan, jadi kami tidak asal ambil barang bukti. Barang bukti itu harus relevan, sesuai dengan tata cara perolahannya dan ada kaitan langsung dengan tindak pidana," pungkas Shandy Handika dalam tayangan Denny Sumargo.
"Kami tidak menggunakan alasannya apa. saya tidak ingat. Tapi ini tidak termasuk yang dianalisa oleh ahli digital forensik, karena itu kami tidak menggunakan," sambungnya.
Berdasarkan uraian di atas, hingga kini ada dua orang yang mematahkan ucapan Edi Darmawan soal punya bukti kuat yakni video bahwa Jessica Wongso menaruh racun sianida di gelas kopi.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News
Abimanyu Wachjoewidajat
pakar telematika
Jessica Wongso
Edi Darmawan
sianida
Mirna
TribunnewsBogor.com
Gelagat Aneh Petugas Keamanan Gedung Rooftop Diplomat Arya Daru, Pakar Bongkar Kelalaian Kemenlu |
![]() |
---|
Posisi Diplomat Arya Daru Saat Salah Kirim Chat WhatsApp, Sudah Pisah dengan Vara dan Dion |
![]() |
---|
Adu Analisa Pakar IT dan Jenderal Bintang 3 Soal Arya Daru Naik ke Rooftop, Ketakutan atau Janjian ? |
![]() |
---|
Alasan Arya Daru Berlari saat ke Rooftop Kemlu Diulas Pakar, Ada Maksud Terselubung Tinggalkan Tas? |
![]() |
---|
Tampang Dion Pria yang Bersama Diplomat Arya Daru di Grand Indonesia, Pakar IT Yakin : Bukan Intel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.