Soal Relokasi Pedagang di Puncak Bogor, Bupati Bogor Bereaksi: Siapa yang Bilang Belum Jelas

Bupati Bogor tepis anggapan simpang siurnya relokasi pedagang di Jalan Raya Puncak.

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Bupati Bogor, Iwan Setiawan saat ditemui di Kantor Kecamatan Ciawi, Senin (16/10/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIAWI - Bupati Bogor, Iwan Setiawan menepis anggapan simpang siurnya Relokasi Pedagang di Jalan Raya Puncak.

Menurutnya ketidakpastian relokasi tersebut hanya isu belaka yang tidak dimengerti banyak orang.

"Nggak Simpang siur menurut saya mah, simpang siur itu orang yang tidak mengerti," tegas Iwan Setiawan saat ditemui di Kantor Kecamatan Ciawi, Senin (16/10/2023).

Dengan adanya isu panas tentang simpang siur relokasi pedagang tersebut Iwan Setiawan sampai menjelaskan komitmen yang sudah terbangun sejak dulu mengenai relokasi tersebut.

Hanya saja pada tahun itu belum ada lokasi yang tepat untuk menampung pada pedagang puncak.

"Nih gini ya, sejarah Rest Area itu saya waktu itu menjadi ketua komisi B, pimpinan DPRD saya ikut rapat kok, komitmen dibuka Rest Area itu adalah untuk merelokasi yang dari Tama Safari sampai ke Warpat, itu komitmen awal harus dipegang, yang kedua kita mengakomodir tidak merelokasi sebelum ada tempat," paparnya.

Usai Rest Area Gunung Mas sudah dibangun, Iwan Setiawan merasa memiliki beban moral dari pemerintah pusat guna terisinya Rest Area.

Tetapi pada saat penyisiran tersebut jumlah pedagang di Jalan Raya Puncak jumlahnya lebih banyak dibanding total kios di Rest Area Gunung Mas.

Dengan jumlah yang melebihi kapasitas tersebut Iwan Setiawan meminta agar masyarakat tidak memperkeruh persoalan tersebut.

"Kita bangun, itu berapa tahun ya dan itu harus tahu itu anggaran bukan murni APBD itu mulai dari ciptakarya, PUPR itu ratusan milyar kalau Kabupaten Bogor sedikit, tapi kami punya beban moral harus diisi, perintah dari pusat dan itu komitmen awal 2017 itu ya, itu kurang lebih hanya 500 kok. Itu disisir berbulak-balik. Sekarang kalau seribu ya itu di luar, tolong masyarakat juga jangan memperkeruh, buka sejarahnya," terangnya.

Hingga saat ini kepastian mengenai waktu relokasi pedagang di Jalan Raya Puncak belum ada kejelasan, sebab menurutnya masih banyak masyarakat yang belum paham.

"Kalau sekarang kita tidak mengakomodir 1000 karena kemampuan tempat itu dari komitmen awal, hanya 500. Ya itulah masyarakat jangan ikut simpang-siur, nggak. Yang simpang-siur hanya masyarakat yang belum paham," tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved