Horornya Tanjakan Lembah Neundeut Jalan Alternatif Puncak Bogor, Banyak Kendaraan Mogok Lewat Sini

Tentunya, jalan alternatif ini banyak juga yang kondisi jalannya tidak biasa. Seperti jalan bebatuan hingga tanjakan curam.

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Tanjakan Lembah Neuneut, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jumat (20/10/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, MEGAMENDUNG - Banyak wisatawan yang menhidari jalan macet saat menuju ke kawasan Puncak Bogor.

Namun untuk menuju Puncak Bogor pilihannya adalah melalui jalan alternatif.

Tentunya, jalan alternatif ini banyak juga yang kondisi jalannya tidak biasa.

Seperti jalan bebatuan hingga tanjakan curam.

Salah satunya adlah tanjakan Lembah Neundeut di Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.

Tanjakan ini pun sudah terkenal horor oleh warga sekitar.

Karena banyak kendaraan wisatawan yang kerap kali mati mesin saat menanjak.

Hal itu diungkapkan oleh salah satu warga Desa Sukagalih, Abdul Azis.

"Pokonya kalau weekend mah macetnya di sini minta ampun dah, apalagi kalau di tanjakan lembah neuneut itu banyak mobil yang sering gak naik, mogok, gak naiklah. Apalagi kan kalau orang-orang Jakarta lain sama orang di sini, kalau di sini kan medannya ekstrim banget," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Jumat (20/10/2023).

Tanjakan Lembah Neundeut merupakan jalan desa yang menghubungkan antara Desa Kuta, Kecamatan Megamendung dan Desa Citeko, Kecamatan Cisarua.

Bahkan, selain curam jalan alternatif ini juga cukup sempit.

Maka dari itu, tidak sedikit bila ada gesekan antar spion mobil saat keduanya saling melintas.

Baca juga: Ngeri Bawa Celurit, 17 Remaja Pelajar di Jalan Alternatif Sentul Bogor Diamankan Polisi

"Apalagi kalau papasan, terus juga kebanyakan mobil-mobil bawa sayuran tuh, mobil berat, di sini yang alternatif kebanyakan lewat sini. Gesekan spion mah itu gak aneh, jangan baper weh," ungkapnya.

Di jalan alternatif ini juga warga sekitar selalu memberikan petunjuk arah untuk para wisatawan yang melintas.

"Makanya kalau weekend di tanjakan ini banyak yang jaga, dari mula pak ogah, yang ganjel sampai yang bantuin dorong," tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved