Publikasi Angka Stunting di Kota Bogor, Dinkes Akui Masih Banyak PR
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor masih memiliki pekerjaan rumah untuk menurunkan angka stunting di Kota Bogor.
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Yudistira Wanne
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor masih memiliki pekerjaan rumah untuk menurunkan angka stunting di Kota Bogor.
Melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, angka stunting ini terus diupayakan turun.
Hal ini terungkap usai Pemkot menggelar acara Publikasi Stunting dan identifikasi jejaring promkes Kota Bogor pada Jumat (27/10/2023).
Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengatakan, pekerjaan rumah ini dilakukan dengan menggandeng pihak swasta serta komunitas.
"Kami tahu bahwa masalah kesehatan di Kota Bogor banyak jadi pr dan ini tentu harus dituntaskan. Bukan pekerjaan dinkes sendiri tapi tanggung jawab bersama. Makanya kami gandeng selruuh stake holder pentahelix untuk bersama sama bersinergi berkolaborasi menuntaskan seluruh masalah kesehatan," kata Retno.
Saat ini, kondisi stunting berdasarkan data bulan penimbangan balita bulan Agustus tahun 2023, hasil PBB balita yang datang 84 persen.
Dari hasil pendataan ada penurunan. Sebelumnya total 3,25 persen sedangkan Agustus jadi 2,59 persen.
"Dari 2. 300 an jadi 1.849 anak yang balita. Itu By name by adress," tambahnya.
Retno pun menegaskan, saat ini, penurunan angka stunting akan terus diupayakan.
"Setahun ini punya tim percepatan penurunan stunting melibatkan semua stakeholder. Kami instens bergerak lewat aksi konvergensi di sektor kesehatan meliputi semua siklus hidup seperti ibu hamil, melahirkan, balita, anak usia sekolaj, remaja," ujarnya
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bogor, Syarifah Sofiah mengatakan, angka stunting yang turun ini merupakan komitmen yang harus terus dijaga.
"Ini turun karena upaya luar biasa kolaborasi berbagai elemen," kata Syarifah.
Dari 2300an kasus stunting, 1.000 orang berhasil ditangani.
Pemkot menangani dengan program ASN membagikan telur. Setiap ASN menyumbangkan 1,5 kilo perbulan ke anak anak stunting.
"Ternyata memang benar membagikan protein terus menerus bisa menurunkan stunting menaikan bedat badan dan tinggi badan," tambahnya.
Kedepannya, Pemkot Bogor, sambung Syarifah akan terus memaksimalkan upaya agar kasus stunting turun.
"Kita masih punya PR 1.800 orang lagi. Kita akan selesaikan dengan komunitas lain. 2024 kami anggarkan lewat APBD," tandasnya.
Jenal Mutaqin Tinjau Dapur Sehat di Sindangsari Bogor, Asupan Gizi untuk Balita Berisiko Stunting |
![]() |
---|
Dinkes Kabupaten Bogor Dalami Penyebab Siswa SD Muntah Usai Santap MBG, Kini Tunggu Hasil Lab |
![]() |
---|
Angka Stunting Masih Tinggi di Kota Bogor, Pemkot Tetap Bidik Zero New Stunting di Tahun 2025 |
![]() |
---|
Libatkan 101 Puskesmas, Pemerintah Kabupaten Bogor Perkuat Pengawasan Mutu MBG di Sekolah |
![]() |
---|
Pasca Hujan Debu di Citeureup, Dinkes Kabupaten Bogor Imbau Warga Gunakan Masker |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.