Kerap Tumbuh Pedagang Liar, Ternyata Kawasan Pedati jadi Titik Serius Pemkot Bogor untuk Ditertibkan

Pedati ini menjadi titik serius perhatian Pemkot setelah Alun-alun Kota Bogor. Sebab, para pedagang yang sudah ditertibkan biasanya muncul kembali.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Tsaniyah Faidah
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Ilustrasi plang Jalan Pedati Kota Bogor. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Jalan Pedati yang berlokasi di Kawasan Suryakencana, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, tengah jadi perhatian serius bagi Pemkot Bogor.

Kawasan itu yang memang kerap tumbuh pedagang liar membuat Pemkot berputar otak dalam hal penataan dan penertiban

Pedati ini menjadi titik serius perhatian Pemkot setelah Alun-alun Kota Bogor.

"Itu (pedati) sekarang jadi strategisnya kota. Tapi, sekarang alun alun sudah mulai terjaga. Tapi, itu juga ga ditinggalkan. Kita harus tetap jadi perhatian. Satu lagi kita geser ke Pedati. Pedati kita bersihkan," kata Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah kepada TribunnewsBogor.com di Paseban Sri Baduga Balkot, Jumat (27/10/2023).

Syarifah melanjutkan, di Pedati ini tantangannya cukup besar.

Sebab, para pedagang yang sudah ditertibkan biasanya muncul kembali dan membuat Jalan Pedati tak elok dipandang.

"Ini juga menjadi tantangan apakah bisa terus atau tidak. Biasanya kan kita melakukan pembersihan nanti mereka (pedagang) muncul lagi gitu," jelasnya.

Disinggung soal solusi, sambung Syarifah, di Jalan Pedati ini diakali oleh pergerakan Tim Tangkas yang memang saat ini diaktifkan untuk penertiban kota.

Tim tangkas ini seperti diketahui anggotanya merupakan gabungan beberapa dinas. Mulai dari DLH, Satpol PP, Dishub, serta Dinsos Kota Bogor.

"Nah, ini Pedati kita coba. Kita juga sampaikan ke tim tangkas agar juga melalui pedati setiap saat," tambahnya.

Namun, solusi jangka panjang dari penataan Pedati ini nampaknya belum dapat direalisasikan dalam waktu dekat.

Pemkot Bogor harus terbang terlebih dahulu ke Yogyakarta untuk memikirkan solusi itu.

"Yang sudah enak kita di Rangga Gading.
Tapi, untuk Pedati ini masih kita cari juga bentuknya. Disitu juga ada komunitas pedagang yang sudah diskusi dengan kita. Bahwa mereka berkeinginan menata pedati. Nanti, kita bicarakan lagi," ujarnya.

"Konsep secara besarnya Pak Wali sudah menugaskan Sekda dan Bapeda. Itu kami ditugaskan untuk kira kira bisa ga kawasan Surken secara keseluruhan itu bisa mejadi KEK. Seperti halnya di Jogja Malioboro," tandasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved