9 Tahun Pembangunan Jalur Tambang Tak Beres, Ribuan Warga Geruduk Kantor Kecamatan Parungpanjang

Aksi unjuk rasa yang dilakukan itu merupakan bentuk protes warga terhadap banyaknya kendaraan truk tambang yang melanggar jam operasinal

|
Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Damanhuri
istimewa
Ribuan warga Parungpanjang, Kabupaten Bogor gelar unjuk rasa di depan kantor kecamatan 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, PARUNGPANJANG - Ratusan atau mungkin bahkan ribuan warga melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Senin (20/11/2023).

Aksi unjuk rasa yang dilakukan itu merupakan bentuk protes warga terhadap banyaknya kendaraan truk pengangkut hasil tambang yang melanggar jam operasional.

Kendaraan besar tersebut tidak patuh terhadap Perbup Bogor Nomor 120 Tahun 2021sehingga membuat masyarakat resah.

Massa aksi yang merupakan warga Parungpanjang itu meminta Pemerintah Daerah segera menuntaskan jalur khusus tambang agar kendaraan bertonase besar tidak lagi melintas di akses jalan yang juga dilalui oleh warga.

Koordinator aksi, Candra Aji mengatakan, warga membawa tiga aspirasi yang diharapkan dapat dikabulkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor.

"Kami menuntut percepatan jalur tambang, penerapan Perbup 120, dan perbaikan jalan. Sebenarnya percepatan jalur tambang kami dari 2014 sudah menuntut ini, sudah 9 tahun bahkan hampir 10 tahun," ujarnya kepada wartawan, Senin (20/11/2023).

Selain itu, aksi unjuk rasa ini juga didasari oleh rasa muaknya masyarakat terhadap banyaknya problematik yang terjadi di sepanjang jalur tersebut.

Warga, kata dia, tidak ingin ada lagi kemacetan maupun korban jiwa yang disebabkan oleh truk tambang.

Bahkan, warga yang turun ke jalan itu kompak mengenakan drescode serba hitam sebagai bentuk perlawanan dan duka cita.

"Demo ini juga karena dalam sepekan atau dua pekan lalu terjadi kemacetan parah dan kemarin terjadi kecelakaan sampai meninggal dunia," ucapnya 

Lebih lanjut, ia mengatakan bakal kembali turun ke jalan apabila segala tuntutan masyarakat tidak juga dipenuhi oleh pemerintah daerah.

"Kalau dua minggu ini tidak ada kabar baik, kami akan lakukan aksi yang lebih besar lagi, bahkan ke kabupaten (Pemda) juga," tegasnya.(*)


 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved