Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Penampakan Kandang Harimau di Samarinda yang Terkam ART hingga Tewas, Ada Macan Tutul Rp 100 Juta

Penampakan kandang harimau di Samarinda yang terkam asisten rumah tangga (ART) bernama Suprianda (26) hingga tewas memprihatinkan.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Tribun Kaltim
Penampakan kandang harimau di Samarinda yang terkam asisten rumah tangga (ART) bernama Suprianda (26) hingga tewas memprihatinkan. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Penampakan kandang harimau di Samarinda yang terkam asisten rumah tangga (ART) bernama Suprianda (26) hingga tewas memprihatinkan.

Mengapa tidak, kandang harimau itu tampak tertutup dan berukuran kecil.

Tak ada lahan luas yang disediakan pemiliknya untuk tempat bermain hewan buas tersebut.

Bahkan harimau itu harus hidup di dalam kandang beralaskan tembok, bukan rumput.

Bukan cuma harimau, polisi juga menemukan adanya hewan langka lain yang dipelihara oleh sang pemilik.

Di antaranya yakni seekor macan tutul yang juga tinggal di kandang tersebut.

Hal itu diungkap oleh Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ari Fadli.

Ari Fadli menuturkan, kejadian penerkaman itu tidak disaksikan oleh siapapun.

Sebab saat itu istri korban menunggu di luar kandang.

"Pada waktu kejadian korban masuk ke dalam kandang dan ditutup, karena sudah jadi kebiasaan," kata Ari dikutip dari Youtube tvOneNews, Senin (20/11/2023).

Namun sang istri curiga karena sudah cukup lama suaminya itu tak kunjung keluar dari kandang.

"Sehingga ia memanggil pemilik atau tuan rumah untuk mengecek. Saat dicek ternyata korban sudah meninggal dunia di lokasi kejadian," ungkapnya.

Kombes Pol Ari mengungkap ada perbedaan keterangan dari istri korban dan pemilik harimau soal pekerjaan Suprianda.

"Keterangan masih simpang siur antara istri korban dan pemilik harimau belum sinkron," jelas dia.

Wujud harimau Sumatera yang telah menerkam seorang pria di sebuah rumah mewah di bilangan Jalan Wahid Hasyim 2, Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Sabtu (18/11/2023). Kini si pemilik rumah saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Mapolresta Samarinda.
Wujud harimau Sumatera yang telah menerkam seorang pria di sebuah rumah mewah di bilangan Jalan Wahid Hasyim 2, Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Sabtu (18/11/2023). Kini si pemilik rumah saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Mapolresta Samarinda. (HO/Polresta Samarinda)

Menurutnya, istri Suprianda mengatakan kalau suaminya itu sudah sekitar tiga tahun bekerja di sana.

"Atau dua tahun lebih bekerja di rumah tersebut dengan tugas memberi makan hewan-hewan peliharaan," ungkapnya.

Namun pernyataan itu berbeda dengan keterangan dari pemilik rumah.

"Tapi dari hasil pemeriksaan kita kepada pemiliki harimau baru bekerja sejak April kemarin," tambah Ari.

Ia juga menegaskan bahwa kepemilikan harimau di rumah pengusaha tajir itu ilegal.

"Dari hasil pemeriksaan, kemudian kita juga sudah minta bukti-bukti kepemilikan tidak ada izin yang menyertai kepemilikan terkait dengan hewan yang dilindungi tersebut," tuturnya.

Kepada polisi, pemilik rumah mengaku memelihara harimau untuk hobi semata.

"Yang bersangkutan hanya sekedar hobi kemudian mengumpulkan binatang-binatang yang cukup langka ini," kata dia.

Bahkan pihaknya juga menemukan hewan langka lainnya di dalam rumah tersebut.

Proses evakuasi Harimau yang dipelihara secara ilegal di Jalan Wahid Hasyim II, Samarinda dari rumah bernomor 99 menuju Tabang, Minggu (19/11/2023). Nasib pemilik harimau yang terkam seorang pria. BKSDA Kaltim menegaskan dengan alasan apapun harimau tidak bisa diperlihara
Proses evakuasi Harimau yang dipelihara secara ilegal di Jalan Wahid Hasyim II, Samarinda dari rumah bernomor 99 menuju Tabang, Minggu (19/11/2023). Nasib pemilik harimau yang terkam seorang pria. BKSDA Kaltim menegaskan dengan alasan apapun harimau tidak bisa diperlihara (HO - BKSDA Kaltim)

"Kemarin juga kita ada temukan satu ekor macan tutul saat penggeledahan. Semalam kita sudah evakuasi dengan BKSDA," jelas dia.

Ia juga menuturkan bahwa hewan langka tersebut didapatkan oleh sang pemilik rumah dari luar Samarinda.

"Dari seseorang yang belum disebutkan namnya, di daerah jakarta, yang dibeli dengan harga Rp 100 juta pada usia satu bulan," ungkapnya.

Diketahui saat menerkam Suprianda, harimau tersebut sudah berusia dua tahun.

Ari Fadli juga mengatakan bahwa hewan buas itu dibawa secara sembunyi-sembunyi.

"Kemudian dibawa ke samarinda dibawa dengan mobil penumpang yang diangkut dengan kapal laut sampai ke alamat rumah yang bersangkutan," kata dia.

Selain harimau dan macan tutul, pemilik rumah juga memelihara berbagai jenis anjing.

Pantauan TribunnewsBogor.com dari video yang beredar, kandang harimau tersebut tampak memprihatinkan.

Harimau dan macan tutul itu tinggal di kandang tertutup.

Antara hewan satu dengan yang lainnya tampak dipisah dengan jeruji besi.

Alas kandang itu juga merupakan tembok dan dindingnya juga tembok dengan atap yang tinggi.

Di dalam bangunan itu juga tampak ada tangga menuju ke lantai dua.

Kandang harimau itu hanya berukuran sekitar 4x4 meter saja.

Bahkan tidak terlihat ada taman khusus bermain hewan tersebut yang menyerupai habitatnya.

Banyak yang mengatakan kalau suasana kandang seperti itu tentu akan mudah membuat hewan stress.

Kandang harimau itu berada di bagian belakang rumah pemiliknya.

Harimau itu berada di dalam bangunan beton tinggi di sekelilingnya.

Penampakan luar kandang harimau yang menerkam pekerja di Samarinda saat hendak diberi makan pada Sabtu (18/11/2023).
Penampakan luar kandang harimau yang menerkam pekerja di Samarinda saat hendak diberi makan pada Sabtu (18/11/2023). (Tribunkaltim.co/Rita Lavenia)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved