Begini Awal Mula Warga Parungpanjang Bogor Terpapar Cacar Monyet, Bermula dari Demam

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Seorang warga yang berdomisili di wilayah Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor terpapar virus cacar monyet atau monkeypox.

Kepala Bidang Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Adang Mulyana mengatakan, pria tersebut terpapar cacar monyet berawal pada tanggal 13 November 2023 yang diawali dengan sejumlah gejala.

Kemudian, yang bersangkutan melakukan pengecekan kesehatan di salah satu klinik yang berada di wilayah Tangerang Selatan, karna memang ia bekerja di wilayah tersebut.

"Hasil dari wawancara kami awalnya ada demam, nyeri dan gatal di punggung kiri, kemudian ada luka, dan lecet di daerah anus, kemudian ada lesi dan radang," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (24/11/2023).

Karna penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh, pada 16 November 2023 yang bersangkutan kembali memeriksakan kesehatannya ke salah satu rumah sakit yang juga berada wilayah Tangerang Selatan.

Dari situlah yang bersangkutan dinyatakan terpapar cacar monyet.

"Nah RS ini curiga sehingga dinyatakan suspek, kalau sudah suspek kan diambil sample tuh, dikirim ke lab Kemenkes, tanggal 21 kalau engga salah keluar hasilnya itu positif dari lesi dan swab tenggorokan," ungkapnya.

Setelah dinyatakan positif terpapar monkeypox, karena kondisi tubuhnya yang baik, pria tersebut diarahkan untuk menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

Baca juga: Kondisi Terkini Warga Parungpanjang Bogor yang Terpapar Cacar Monyet, Akan Isolasi Sampai Desember

Dinkes Kabupaten Bogor mengarahkan kepada yang bersangkutan untuk melakukan isolasi mandiri hingga 4 Desember 2023 agar pemulihannya berjalan maksimal dan tidak menularkan kepada orang lain.

Dinkes Kabupaten Bogor juga melakukan monitoring secara ketat karna kasus cacar monyet ini merupakan kasus pertama yang terjadi di Kabupaten Bogor.

Meski begitu, Adang Mulyana mengatakan saat ini kondisi pasien tersebut semakin membaik meskipun tidak dilakukan perawatan intensif di rumah sakit.

"Sebenernya akan sembuh sendiri, kalau  kondisinya bagus dalam waktu 21 hari sudah sembuh kalau daya tahan tubuhnya bagus," terangnya.