Pelajar SMK Tewas
Sosok Guru yang Bela Pembacok Siswa SMK di Bogor, Kena Mental Usai Pancing Emosi Keluarga Korban
Keluarga siswa SMK di Bogor yang tewas dibacok pelajar emosi saat seorang guru membela tabiat pelaku. Guru tersebut malah menyalahkan korban
Penulis: khairunnisa | Editor: widi bogor
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kasus siswa SMK di Ciampea, Kabupaten Bogor tewas dibacok pelajar memantik tanggapan dari guru pelaku.
Alih-alih menyesali perbuatan pelaku, sang guru justru menyalahkan korban, Muhammad Bintang Satria (15).
Bak tak menaruh simpati, guru tersebut malah menyebut korban pembacokan sebagai bukan siswa yang baik.
Hal itu diurai sang guru lantaran mengetahui kronologi kejadian pembacokan.
Melihat komentar nyinyir guru sekolah pelaku, kakak korban pun emosi.
Seperti apa pembelaan kakak korban hingga sosok guru pelaku yang belakangan jadi sorotan?
Diwartakan sebelumnya, Bintang Satria alias Baim tewas terkapar setelah dibacok tiga siswa SMK di Jalan Raya Pasar Lama, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor pada Jumat (1/12/2023).
Identitas serta peran pelaku belakangan terungkap.
Baim dibacok oleh AF (18) yang dibonceng oleh SG (18). Sementara itu AF dibonceng menggunakan motor milik DD (17). Lalu celurit yang dipakai AF untuk membancok Baim merupakan milik DD.
Ketiga pelaku yakni AF, SG, dan DD merupakan siswa SMK Pandu Bogor.
Aksi kejamnya terkuak, ketiga pelaku pun langsung diamankan di Polsek Ciampea.

Pembelaan dari Guru Pelaku
Selang beberapa hari kasus tersebut viral, guru pelaku mengurai pembelaan.
Dalam akun media sosialnya, seorang guru SMK Pandu berinisial AP alias Nia mengungkap tanggapannya atas kasus yang menimpa muridnya itu.
Tak bersimpati, Nia malah menyalahkan korban yakni Bintang Satria dalam kasus pembacokan tersebut.
Guru tersebut juga menyebut korban bukanlah siswa baik-baik.
"Lu dengar pake telinga luh, itu kejadian pukul berapa. Klo emang lu nyalahin guru sama sekolahnya, itu pukul 11 siang pas mau adzan sholat jumat. Klo lu pikir pake otak luh yang cetek, tuh korban ngapain jam segitu di jalan kenapa gak siap-siap sholat jumat ke masjid terdekat. Berarti emang siswa yang jadi korban juga bukan siswa baik-baik," ungkap Nia dilansir TribunnewsBogor.com, Selasa (5/12/2023).
"Sementara di sekolah pandu jam sebelas belum pulang masih di dalam sekolah untuk siap sholat jumat. Dan pelaku tidak ada di sekolah saat jam tersebut berarti siswa itu bolos dari sekolah dari pagi," sambungnya.

Dalam komentar yang lain, Nia meminta khalayak agar tidak menghujat guru dan sekolah tempat pelaku mengemban ilmu.
Sebab semua itu menurut Nia tidak berkaitan.
"Paham kalau pelakunya pakai seragam pandu dan sekolah di pandu mah. Tapi bukan berarti sekolahnya yang salah apalagi gurunya," ujar Nia.
Melihat komentar dari guru bernama Nia tersebut, kakak kandung korban, Bunga Kamelia Rangganis membalasnya.
Dalam akun @bngcly, Bunga tampak kesal dengan guru tersebut.
Karena penjelasan yang diurai guru Nia itu tidak sesuai fakta.
"Maaf ibu guru yang terhormat. Adik saya mau sekolah. Kejadian abis sholat jumat. Ciampea bukan jalur pandu. Pembunuhnya pun bukan orang Ciampea. Ngapain murid lu di Ciampea? sekolah ada untuk mendidik. Wajar murid salah yang disalahin sekolah karena tidak bisa mendidik," balas Bunga.
Tampak kesal, Bunga pun menyebut bahwa adiknya adalah sosok yang baik.
Bahkan para guru hingga teman-teman siap bersaksi bahwa Baim adalah sosok teladan dan hafidz Quran.
"Teman-teman adik saya di pesantren dan di sekolah bahkan gurunya pun siap bersaksi bahwa adik saya adalah anak baik. Murid lu pembunuh," imbuh Bunga.
Tak terima dengan pembelaan yang diurai guru Nia, Bunga pun menagih permintaan maaf.
"Saya tunggu itikad baiknya untuk meminta maaf secara pribadi kepada orangtua saya. Dengar ya bu, adik saya lulusan pesantren. Beliau baru sekolah 5 bulan. Adik saya hafidz quran. Mnausia pilihan Allah. Ingat ibu tidak akan tenang karena memfitnah beliau bukan anak baik-baik," ungkap Bunga.
Pasca-tanggapannya dibalas kakak korban, guru SMK Pandu tersebut meresponnya dengan hal tak terduga.
Alih-alih membalas keluarga korban, Nia justru menutup akun media sosialnya dengan mode privasi.
Kini akun Nia terkunci dan tak bisa bebas dilihat sembarang orang.

Kendati demikian, keluarga korban kabarnya bakal meminta penjelasan dari guru tersebut atas komentarnya di media sosial.
Hal tersebut diungkap Ratih Permata, kakak mendiang Arya Saputra yang turut membela keluarga Baim.
Seperti diketahui, Baim dan Arya Saputra sama-sama korban pembacokan siswa SMK Pandu.
Ikut merasakan yang dirasakan keluarga Baim, Ratih pun turut membela keluarga korban pembacokan tersebut.
Dalam waktu dekat, keluarga korban akan mendatangi SMK Pandu.
"Akunnya ilang. Gak sanggup diserbu buzzer saya ya bu. Siap-siap didatengin ke sekolah ya bu. Sama pihak keluarga. Pilihannya ada dua, mau ibu resign apa ibu dinonaktifin," kata Ratih Permata seraya membela keluarga Baim.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News
pembacokan
siswa SMK
pelajar
SMK Pandu
Bintang Satria
Ratih Permata
TribunnewsBogor.com
korban
guru
ViralLokal
Bela Muridnya, Guru Pembacok Siswa SMK Ciampea Bogor Salahkan Korban: Berarti Bukan Siswa Baik-baik |
![]() |
---|
Guru Bela Eksekutor Pembacok Siswa SMK di Ciampea Bogor, Salahkan Korban : Jam Segitu di Jalan |
![]() |
---|
Momen Haru 2 Keluarga Siswa SMK Bogor yang Tewas Dibacok Bertemu, Kakak Arya Ucap Janji ke Bintang |
![]() |
---|
Terungkap ! Pembacok Pelajar SMK di Ciampea Bogor Niat Balas Dendam, Tapi Salah Sasaran |
![]() |
---|
Warga Sibuk Bikin Konten Saat Siswa SMK Dibacok, Kakak Bintang Geram Lihat Wajah Eksekutor Disensor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.