Wanita Muda Tewas
Kronologi Lengkap Alung Habisi Pacarnya, Gadis Bogor Meregang Nyawa Sambil Duduk di Kamar Nomor 33
Kronologi lengkap Rahmat Agil (20) alias Alung menghabisi nyawa pacarnya, Fitria Wulandari (21).
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: widi bogor
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kronologi lengkap Rahmat Agil (20) alias Alung menghabisi nyawa pacarnya, Fitria Wulandari (21).
Alung membunuh Wulan di sebuah penginapan di Kota Bogor.
Setelah itu barulah ia membawa jasad korban ke ruko kosong tempatnya bekerja.
Kapolresta Bogor Kota AKBP Bismo Teguh Prakoso mengatakan, Alung bertemu dengan Fitria Wulandari pada Kamis malam (30/11/2023).
"Tiga hari setelah keluar dari Polsek Bogor Barat," kata Bismo saat jumpa pers di Mako Polresta Bogor Kota, Selasa (6/12/2023).
Pada malam Jumat itu, Alung menjemput Fitria Wulandari yang sedang kongkow bersama teman-temannya di Malabar, Bogor Tengah, Kota Bogor.
Keduanya kemudian lanjut menuju ke penginapan dan tak langsung pulang ke rumah.
Alung dan Wulan pun melakukan cek ini di Red Doorz Pondok Nirmala Kedung Jaya, Kedung Badak, Tanah Sareal, Kota Bogor.
Mereka kemudian masuk ke kamar nomor 33 di penginapan tersebut.
Sebelum pembunuhan, Alung sempat berhubungan badan dengan Wulan.
Namun usai melampiaskan nafsunya, Rahmat Agil justru mengaku ingin memutuskan Fitria Wulandari.
"Setelah melakukan hubungan badan, jam 01.00 WIB tersangka ingin memutuskan hubungan dengan korban," kata Bismo lagi.
Hal itu diakui Alung, mendapat penolakan dari Wulan dan langsung berteriak.
Alung pun langsung membekap mulut dan hidung Wulan hingga kesulitan bernapas.
"Kemudian menekan bagian leher sehingga korban kehabisan napas dan kemudian meninggal dunia," jelasnya.
Aksi pembunuhah itu dilakukan oleh Alung saat Wulan dalam posisi duduk.
"Kemudian ditidurkan di tempat tidur," lanjutnya.
Alung pun kemudian tidur selama tiga jam di samping jasad Wulan yang sudah lemas.
"Kemudian tersangka tidur di samping korban, dari pukul 01.00 WIB dini hari Jumat sampai dengan pukul 04.00 WIB," jelas AKBP Bismo.

Saat bangun, Alung pun melihat Wulan masih dalam kondisi lemas dan diperkirakan meninggal dunia.
Rahmat Agil lalu keluar dari hotel untuk menemui seorang temannya dan meminta tolong.
Setibanya di hotel, teman Alung itu kaget melihat kondisi Wulan.
"(Teman) terkejut dengan kondisi korban yang terlentang kemudian darah di spreinya," jelas Bismo lagi.
Kemudian Alung pun beralibi bahwa Wulan mengalami kecelakaan.
Setelah disarankan agar dibawa ke rumah sakit, Alung pun memilih untuk mengantarkan Wulan ke rumah orangtuanya.
Teman Alung saat itu sempat memakaikan jaket kepada Fitria Wulandari.
"Pada saat dipakaikan jaket, temannya merasakan bahwa sudah dingin dan kaku," kata dia.
Mereka pun kemudian berboncengan menuju ke rumah orangtua Wulan.
"Si tersangka di depan, kemudian korban di tengan dan temannya di belakang," jelas Bismo Teguh Prakoso.
Setelah sampai di gang rumah orangtua Wulan, Alung tiba-tiba saja merasa ketakutan.
"Mengurungkan niatnya (kemudian) membawa korban ke ruko Braja Mustika, tempat dari tersangka bekerja," ujarnya.
Jasad Wulan lalu dimasukkan ke dalam ruko kosong dan dibaringkan di atas meja di lantai tiga.
"Itu sudah masuk di hari Jumat pagi hari hingga pukul 09.00 WIB, kemudian temannya pulang," pungkasnya.
Kemudian pada pukul 14.00 WIB, darah terus keluar dan mengeluarkan busa dari hidung Wulan.
"Oleh si tersangka dilap dengan menggunakan kaos kaki yang ada di tas korban," kata dia.
Pada Sabtu (2/12/2023), Alung kembali datang ke ruko kosong untuk melihat kondisi Wulan.
"Kemudian menyeka sekali terhadap darah dan busa yang keluar dengan menggunakan kaos kaki kuning tersebut," ujarnya.
Lanjut pukul 12.00 WIB, ayah dari Wulan datang ke ruko tersebut karena dimintai tolong oleh tersangka.
Alung dan ayah Fitria Wulandari sama-sama bekerja sebagai tukang parkir di sekitar ruko tersebut.
Saat itu menurut ayah Wulan, tidak ada hal mencurigakan dari gelagat Alung.
"Ayah korban menanyakan terus keberadaan anakya, dijawab oleh tersangka sedang di tempat teman-temannya, tapi ketika ayahnya mengecek teman-temannya tidak ada," jelas Bismo lagi.
Kemudian pada malam harinya sekitar pukul 21.00 WIB, Alung mengatakan para orangtuanya bahwa korban sudah meninggal dunia karena kecelakaan.
Orangtua Alung pun meminta anaknya menghubungi orangtua Wulan.
"Kemudian tersangka menghubungi orangtua korban, mengecek sama-sama ke lokasi dengan ada yang tertinggal di situ," kata dia.
Di sana, sang ayah syok melihat putrinya sudah terbujur kaku dengan kondisi wajah lebam dan berbau busuk.
"Setelah dicek ortu korban menghubungi kepolisian, setelah pemeriksaan, pada Minggu pukul 06.00 WIB, tersangka yang sudah kita amankan mengakui telah melakukan pembunuhan tersebut," pungkasnya.
Usai Bunuh Kekasih, Alung Ketakutan di Dalam Penjara, Ini Barang Bukti yang jadi Kunci |
![]() |
---|
Soal Wanita Muda yang Tewas di Kota Bogor, Polisi Segera Limpahkan Berkas Pemeriksaan ke Kejari |
![]() |
---|
Cerita Teman Alung Bawa Jasad Gadis Bogor ke Ruko Kosong, Merinding Saat Buang Sprei Berlumur Darah |
![]() |
---|
Cerita Hakim Bawa Sprei Bekas Pembunuhan Gadis Bogor: Bau Anyir |
![]() |
---|
Alasan Alung Tak Bawa Gadis Bogor ke Rumah Sakit, Rupanya Wulan Ucap Permintaan : Pengen Ketemu Mama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.