Gelagat Satu Keluarga Guru SD Sebelum Tewas Diungkap Warga, Korban Sempat Mondar-mandir Lakukan Ini
Gelagat satu keluarga guru SD sebelum ditemukan tewas mengenaskan diungkap tetangganya. Warga tak menyangka satu keluarga tersebut meregang nyawa
Penulis: khairunnisa | Editor: widi bogor
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Gerak-gerik satu keluarga guru SD sebelum ditemukan tewas mengenaskan sempat disorot warga.
Terlebih sosok keluarga guru SD tersebut dikenal baik di lingkungan tetangga.
Namun belakangan, warga terkejut tatkala mendengar kabar bahwa satu keluarga tersebut meregang nyawa usai mengakhiri hidup.
Diwartakan sebelumnya, satu keluarga guru SD di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur ditemukan terbujur kaku di rumah kontrakannya, Selasa (12/12/2023).
Saat pertama kali ditemukan, sang kepala keluarga, Wahab Effendi (44) terlihat bersimbah darah.
Sementara istrinya, S dan salah satu anak kembarnya, ARE (13) dalam kondisi tewas dengan tubuh kaku dan mulut berbusa.
Sosok yang pertama kali menemukan jasad satu keluarga itu adalah salah satu anak kembar Wahab Effendi yang selamat, AKE (13).
Terkait kematian korban Wahab Effendi serta anak dan istrinya, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.
Namun belakangan, penyidik mengurai dugaan soal alasan satu keluarga tersebut mengakhiri hidup.
Diduga sang kepala keluarga, almarhum Wahab punya banyak utang.
Fakta tersebut diungkap Kastareskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat.
"Kami menduga, Pak W (Wahab) memiliki banyak tanggungan utang. (Fakta itu) berdasarkan pengakuan beberapa saksi yang pernah dimintai tolong mengutanginya," ungkap AKP Gandha Syah Hidayat dilansir TribunnewsBogor.com dari SuryaMalang, Kamis (14/12/2023).

Selain itu, AKP Gandha Syah Hidayat juga mengungkap pengakuan saksi soal curhatan korban sebelum meregang nyawa.
Rupanya ada curhatan berbeda dari korban.
Pertama, korban sempat meminta pinjaman uang kepada rekannya.
"Sebelum meninggal, yang bersangkutan (Wahab)sempat memohon kepada saksi untuk meminjaminya sejumlah uang," ujar AKP Gandha Syah Hidayat.
Lalu kedua, mendiang mengurai curhatan soal belum bisa mengembalikan utangnya ke rekan yang lain.
"Korban (Wahab) menyampaikan bahwa ia tidak bisa mengembalikan uang yang telah dipinjam dari salah satu saksi," imbuh AKP Gandha Syah Hidayat.
Gelagat Korban
Sementara pihak kepolisian masih mendalami motif kematian satu keluarga tersebut, tetangga korban mengungkap fakta mengejutkan.
Pertama, warga mengungkap sosok dan keseharian keluarga guru tersebut.
Dikenal baik di mata warga, Wahab diketahui adalah sosok yang pandai lantaran berprofesi sebagai guru.
Sementara istrinya, S dikenal pandai membuat kue dan masakan.
"Bapaknya guru, dia ngelesi. Kalau istrinya bikin bolen dan kue-kue banyak pesanan. Tapi pesanannya enggak keseharian, hanya Sabtu aja. Dia kalau anaknya enggak ada kegiatan dia buka (orderan kue)," kata Tatik dilansir dari Kompas TV.
Selain itu, warga juga menilai sosok Wahab adalah ayah dan suami yang baik.
Terlebih tiap acara keagamaan, Wahab kerap ikut dan berpartisipasi.
Bahkan tiap subuh, Tatik mengaku selalu melihat Wahab sholat berjamaah.
"Dia (Wahab) kalau acara tahlil, apa, datang rutin. Tahlil diundang juga datang terus. Subuh ke masjid terus. Tapi dua hari itu saya enggak jumpa pak Wahab subuhan," imbuh Tatik.
Lalu untuk istri korban, tetangga memuji masakan almarhumah yang terkenal sangat enak.
Hal itu yang membuat korban kerap kebanjiran orderan pesanan kue.
"Dia (istri korban) jualan kue bolen, enak kuenya. Dulu nasi waktu pandemi. Enggak pandemi ini dia jualan kue-kue aja," pungkas Tatik.
Melihat kondisi keluarga korban yang harmonis, tetangga sama sekali tak curiga.
Terlebih sebelum ditemukan tewas, Wahab dan istrinya sempat mengurai gelagat tak disangka.
"(Korban) enggak pernah (ribut), kehidupannya enggak tahu. Kayaknya rukun-rukun aja. Kemarin sorenya (Senin 11 Desember) masih boncengan," akui Tatik.
Sebelum ditemukan tewas, satu keluarga tersebut sempat bertemu para tetangga.
Salah satu warga bernama Tatik mengungkap momen pertemuan terakhirnya dengan korban.
Ternyata beberapa jam sebelum ditemukan meregang nyawa, Wahab dan istrinya sempat mondar-mandir guna membeli keperluan pembuatan kue.
Di momen itulah Tatik sempat menyapa korban.
"Senin sore dia (korban) mondar-mandir, saya tahu, istrinya belanja-belanja, kan mau ada pesanan, belanja terigu, belanja kardus," ucap Tatik.
Catatan redaksi:
Artikel ini ditayangkan bukan untuk menginspirasi tindak bunuh diri.
Kendati demikian, depresi bukanlah persoalan sepele.
Jika kalian mempunyai tendesi untuk bunuh diri atau butuh teman curhat, kalian dapat menghubungi kontak di bawah ini:
LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293)
Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh.
Jika semakin parah, disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.
LSM Jangan Bunuh Diri adalah Lembaga swadaya masyarakat yang didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan jiwa.
Tujuan dibentuknya komunitas ini adalah untuk mengubah perspektif masyarakat terhadap mental illness dan meluruskan mitos serta agar masyarakat paham bahwa bunuh diri sangat terkait dengan gangguan atau penyakit jiwa.
Kalian dapat menghubungi komunitas ini melalui nomor telepon (021 0696 9293) atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.
guru SD
Wahab Effendi
satu keluarga
Malang
Pakis
AKP Gandha Syah Hidayat
anak kembar
TribunnewsBogor.com
Tatik
korban
Yai Mim Jalani Pemeriksaan Polisi, Dikawal Relawan: Sebenarnya Saya Enggak Kuat |
![]() |
---|
Selamat dari Maut, Sopir Elf Rombongan Asal Bogor yang Masuk Jurang di Lampung Alami Luka Parah |
![]() |
---|
Tegas Tak Akan Cabut Laporan Untuk Sahara, Yai Mim Bakal Polisikan 9 Orang Lebih, Ini Nama-namanya |
![]() |
---|
Anak Jadi Korban, Sahara Bongkar Perlakuan Yai Mim ke Putrinya yang Bikin Hati Sakit: Najis |
![]() |
---|
Sahara hingga Ketua RW Bongkar Aib Yai Mim, Dedi Mulyadi Bela Sang Mantan Dosen: Sama Saya Nyambung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.