Miris Hidup Remaja Tangsel yang Dihamili Ayah, Makan Sehari Sekali, Pelaku Pulang Cuma Minta Jatah

Remaja korban pemerkosaan ayah kandung di Tangerang Selatan ternyata selama ini hidup prihatin.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Youtube/Pratiwi Noviyanthi
Remaja korban pemerkosaan ayah kandung di Tangerang Selatan ternyata selama ini hidup prihatin. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Remaja korban pemerkosaan ayah kandung di Tangerang Selatan ternyata selama ini hidup prihatin.

Korban FN (17) bersama ibu, kakak, dan adiknya selama ini hanya makan sehari sekali.

Bahkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sang ibu, S, harus berjualan es kelapa.

Pendapatannya pun tak seberapa untuk kebutuhan hidup bersama tiga anaknya.

Pelaku MN (56) sehari-harinya jarang pulang ke rumah dan tak pernah memberi uang untuk makan.

Saat pulang ke rumah, ia malah melakukan perbuatan bejat terhadap putri kandungnya.

Hal itu bahkan membuat FN sampai hamil dan kini sudah melahirkan bayi laki-laki.

Sang ibu mengaku ingin bekerja menjadi sopir grab untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Sebab penghasilannya dari berjualan es kelapa kini berkurang drastis.

"Jadi enggak ngandelin jualan aja, walaupun jualan Alhamdulillah ada aja, biarpun turun drastis, makanya aku pengen ngejer ngegrab," kata S dikutip dari Youtube Pratiwi Noviyanthi, Kamis (14/12/2023).

Namun rencananya itu baru akan ia lakukan jika nanti korban sudah kembali sekolah.

"Nunggu bayi agak gede dulu, kakaknya sekolah. Bayinya nitip ke Kak Novi," jelas S.

Diakui FN, selama ini ibunya lah yang banting tulang mencari nafkah.

"Ayah cuma nyari kelapa doang udah," kata FN.

Kemudian S pun bercerita bahwa ia dan anak-anaknya sudah terbiasa makan hanya satu kali sehari.

"Kita makan malem doang," kata S.

Hal itu sontak membuat Novi kaget.

"Kita udah biasa," jawab FN.

Bahkan meski saat ini sudah ada banyak makanan dari Novi, S dan anak-anaknya tetap makan hanya satu kali sehari.

"Walaupun kita laper, udah nanti aja kak, sayang buat besok lagi. Biar anak juga belajar, nyari duit itu susah," jelas S.

Pemilik kontrakan tak terima disebut mengusir remaja di Tangerang Selatan yang dihamili ayah kandungnya.
Pemilik kontrakan tak terima disebut mengusir remaja di Tangerang Selatan yang dihamili ayah kandungnya. (Kolase Pratiwi Noviyanthi)

Novi pun rupanya baru tahu kondisi keluarga FN sememprihatinkan itu.

"Aku sempet kaget juga, pantes pas aku ajak makan soto katanya gak usah nanti aja nunggu abis jualan," kata Novi.

Bahkan menurut S, FN biasanya akan membawa makanan enak yang diberikan oleh temannya di sekolah.

Hal itu sengaja dilakukan FN agar bisa makan bersama keluarganya.

"Pengen makan bareng adek. Dari kecil diajarin buat hidup sederhana, gak boleh manja," tambahnya.

Mendengar itu, Novi pun sampai tarik napas.

S juga mengaku sering makan hanya dengan nasi dan garam atau membeli beras 1/2 liter.

"Bapaknya gimana?," tanya Novi.

"Gak ada, jarang pulang," kata FN.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved