Isi Surat Cinta Dedi Mulyadi yang Diabaikan Kokom, Kini Bertemu Setelah 35 Tahun, Rupanya Sama Nasib

Sebelumnya Kang Dedi Mulyadi (KDM) menceritakan dia pernah ditolak waktu SMA oleh seorang perempuan bernama Kokom Komariah

|
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
Kolase KDM Channel
DEDI KETEMU KOKOM - Foto Dedi saat bertemu dengan Kokom setelah 35 tahun. Sebelumnya Kang Dedi Mulyadi (KDM) menceritakan bahwa dia pernah ditolak cintanya waktu SMA oleh seorang perempuan bernama Kokom Komariah. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kisah cinta Dedi Mulyadi yang sempat bertepuk sebelah tangan ketika di zaman sekolah SMA rupanya benar adanya.

Sebelumnya Kang Dedi Mulyadi (KDM) menceritakan dia pernah ditolak waktu SMA oleh seorang perempuan bernama Kokom Komariah.

Surat cinta yang disampaikan KDM tak pernah dibalas sampai mereka lulus sekolah.

Kini KDM dan Kokom kembali bertemu di usia mereka yang sudah tak lagi muda setelah 35 tahun tak bertemu semenjak terakhir kali Dedi menghadiri pernikahan Kokom.

KDM juga mendapati fakta mengejutkan soal surat cinta yang dulu dia kirimkan ke Kokom.

Sebelumnya, kisah cinta bertepuk sebelah tangan yang dialami KDM saat muda ini viral setelah dia ceritakan di sebuah acara.

"Saya ngalamin ditolak ketika SMA, sama Kokom Komariah. Masih ingat nama itu sampai sekarang," kata KDM dikutip dari Youtube Lembur Pakuan.

"SMA itu kelas dua, sudah capek bikin suratnya. Kenapa? Kan harus beli kertas surat yang harum ada tulisan love-nya," imbuh KDM direspons tawa para tamu.

Berikut ini isi surat cinta KDM ke Kokom saat dulu KDM remaja kelas 2 SMA.

Teruntuk Kokom Komariah di peraduan.

Seiring angin mendesir, air yang jatuh digenting, kutulis sebuah pesan untukmu. Rindu yang tiada pernah bertemu, hari selalu kunanti untuk melihat dirimu walaupun dari jauh. 

Aku mengerti aku ini siapa. Tak layak aku untuk meraihmu. Kulitku yang hitam, badanku yang berbalut, getah karet yang selalu kupikul dalam setiap waktu. Tak memungkinkan aku untuk menemuimu yang anak seorang guru agama.

Tapi rasa rasa yang selalu membara ini tak pernah berhenti oleh pikiranku yang terasa putus asa.

Kau menerima atau tidak, izinkan aku menyatakan bahwa aku mencintaimu.

Namun sampai Dedi lulus sekolah, surat cinta itu tak kunjung dibalas.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved