Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Unek-unek Kakak Awan Usai Sang Adik Tewas Dibanting Ayah, Singgung Tetangga yang Mengarang Cerita

Kakak kandung Awan, Zulham pilu usai sang adik tewas dibanting ayah kandungnya, Usman. Zulham pun mengurai unek-unek soal tetangga yang karang cerita

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase Instagram dan Youtube
Kakak kandung Awan, Zulham pilu usai sang adik tewas dibanting ayah kandungnya, Usman. Zulham pun mengurai unek-uneknya soal tetangga yang mengarang cerita 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Perasaan mengganjal masih menggelayuti keluarga Awan, bocah yang tewas dibanting ayah kandung.

Pasalnya ada keterangan berbeda dari tetangga korban soal penyebab bocah 10 tahun itu dianiaya hingga dibanting sang ayah.

Terlebih baru-baru ini, kakak kandung Awan, Zulham (19) mendengar fakta mengejutkan soal kematian sang adik tercinta.

Atas cerita tersebut, Zulham pun merasa nelangsa karena baru tahu fakta itu.

Sebelumnya diwartakan, Kurniawan alias Awan (10) dinyatakan meninggal dunia setelah dibanting oleh sang ayah kandung, Usmanto (43).

Pria asal Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara yang karib disapa Usman itu tega menganiaya anak ketiganya dengan keji.

Dalam rekaman CCTV yang beredar, terlihat Usman menendang, memukul, dan membanting Awan hingga korban berlumuran darah.

Akibat perbuatan Usman, Awan pun tewas sebelum diberikan pertolongan.

Pasca-kejadian tersebut, Usman pun langsung ditangkap polisi hingga jadi tersangka kasus KDRT dan penganiayaan terhadap anak.

Cerita Kakak Awan

Beberapa hari usai sang adik dimakamkan, Zulham mengurai cerita pilu soal penyebab Awan tewas.

Kepada Youtuber Pratiwi Noviyanthi, Zulham mengungkap awal mula sang ayah, Usman emosi hingga membanting Awan.

Mulanya, Usman yang tengah bersantai main gitar di gang rumahnya mendengar keributan dari tetangga.

Ternyata tak jauh dari posisinya nongkrong, Usman melihat sang putra, Awan menabrak anak tetangga menggunakan sepeda.

Gara-gara kejadian tersebut, anak tetangga yang ditabrak Awan pun mendapatkan luka lecet.

"Adik saya (Awan) lagi main sepeda, ada anak tetangga yang ketabrak sama adik saya yang almarhum. Tapi emang kagak kenapa-napa cuma lecet baret dikit (anak tetangga)," imbuh Zulham, dilansir TribunnewsBogor.com pada Senin (18/12/2023).

Terungkap! Alasan Ibu Tak Bela Awan saat Dibanting Suami Hingga Tewas: Saya Lagi Numpang Makan
Terungkap! Alasan Ibu Tak Bela Awan saat Dibanting Suami Hingga Tewas: Saya Lagi Numpang Makan (Kolase Tribun Bogor/Tribun Jakarta)

Pasca-kejadian tersebut, orangtua dari anak yang ditabrak Awan pun tak terima.

Ia terus mengomeli Awan hingga terdengar ke telinga Usman.

"Orangtuanya enggak terima (anaknya ditabrak Awan) kayak ngoceh-ngoceh mulu tapi ayah saya masih main gitar, belum terlalu digubris omongan orangtua itu. Kalau emang buat minta pertanggungjawaban, minta diobatin, apa juga yang mau diobatin, orang cuma lecet kecil," pungkas Zulham.

Tak cuma sekali, orangtua dari anak yang ditabrak Awan itu konon terus mengoceh ke arah Usman.

Hal itulah yang diduga memancing emosi Usman hingga akhirnya menganiaya Awan.

"Terus orangtua itu kayak ngomong mulu ngoceh-ngoceh ke ayah saya. Ayah saya panas, emosi, jadi akhirnya begitu (Awan dibanting). Warga ngomong, mungkin kalau ibu-ibu itu enggak ngomong mulu, ayah saya enggak bakal naik darah," kata Zulham.

Lebih lanjut, Zulham pun mengungkap kekesalannya uasi sang adik tewas.

Zulham heran dengan sang tetangga yang seolah mengarang cerita kepada awak media.

Hal itu terkait dengan luka dari anak yang ditabrak Awan.

Berdasarkan aduan warga ke Zulham, mereka melihat orangtua dari anak yang ditabrak Awan tersebut mengurai cerita tak benar soal luka anaknya.

"Kemarin juga saya dapat omongan dari warga, kan pas adik saya dikubur, (tetangga yang anaknya ditabrak) ditanya wartawan (soal) luka korban yang ditabrak almarhum yang mana. Jadi luka korban (anak tetangga) ada dua, pertama yang udah tiga hari yang luka lebam, tapi luka yang ditabrak adik saya itu enggak ditunjukkin, malah ngomongnya sama wartawan luka lebam yang udah tiga hari. Itu yang bikin saya kesal," ucap Zulham.

Klarifikasi Tetangga

Penasaran dengan cerita Zulham, Pratiwi pun mengkroscek langsung ke tetangga tersebut.

Ditemui keluarga Awan, orangtua dari anak yang ditabrak Awan itu seketika marah-marah.

Mereka rupanya tak terima dengan tudingan dari keluarga Awan.

Hasan, ayah dari anak yang ditabrak Awan mengurai klarifikasi sebenarnya.

Bahwa tidak benar istrinya marah-marah sehingga memancing emosi Usman.

"Itu tidak benar sama sekali. Kalau dapat berita tabayun, cek and ricek, benar enggak kejadian seperti itu, yang ngomong siapa? banyak orang yang melihat. Kesalahan suaminya jangan ditiban ke saya," ujar Hasan.

Tak terima dituding jadi pemicu Usman membanting anaknya, Dina protes keras.

Bahkan Dina ikut memarahi Zulham.

"Saya enggak negur Pak Usman sama sekali," kata Dina

"Katanya ada yang melihat (ibu tetangga marah-marah)," timpal Zulham.

"Tahu enggak yang menolong adik kamu siapa? saya yang inisiatif. Kamu jangan gitu," protes Hasan.

Ogah disalahkan atas kematian Awan, Hasan dan Dian ngotot.

Terlebih Hasan yang mengaku jadi penolong Awan.

Hasan menyebut dirinyalah yang membawa Awan ke rumah sakit.

"Demi Allah, saya tidak ngomong ke bapak kamu, saya cuma ngomong ke Awan 'Awan jangan ngebut-ngebut nanti (anak saya) ditabrak lagi'. Karena udah dua kali (anak saya) ditabrak. Yang bilang saya marahin Pak Usman siapa? orangnya bawa kemari, saksinya banyak," akui Hasan.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved