Kepemimpinan Dalam Manajemen Krisis Bima Arya di Akhir Masa Jabatannya

Bima Arya sebagai Wali Kota Bogor dan pemimpin tertinggi di Kota Bogor harus melakukan manajemen krisis guna menanggulangi krisis panjang ini.

Istimewa/Pemkot Bogor
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto tampil dalam acara malam Refleksi Kota Bogor 2014 - 2024 Bogor Bisa Berlari Menata Kota, Membangun Manusia, Rabu (20/12/2023) malam. 

Sebagai perwujudan visi dan misi yang disampaikan Bima Arya di awal masa jabatan, Kota Bogor memiliki beberapa program utama pada kurun waktu tahun 2019-2024.

Salah satu program unggulan tersebut yaitu Bogor Lancar yang kemudian menjadi tagar #bogorlancar di media sosial selama pembangunan Jembatan Otista.

Pada tahun 2014, Kota Bogor pernah mendapat julukan Kota Termacet di Indonesia Versi Waze yang disebabkan oleh munculnya titik-titik kemacetan termasuk di Jalan Otista.

Kondisi ini yang mendorong Bima Arya untuk menerapkan kebijakan pengurangan angkutan kota dan meluncurkan Biskita Trans Pakuan yang terhubung dengan Transjakarta sebagai feeder LRT juga merilis konsep hadirnya Trem di Kota Bogor.

Kepemimpinan dalam Manajemen Krisis Bima Arya diakhir masa jabatannya ini tentunya tergolong berhasil dalam menjaga kepercayaan masyarakat dan memperbaiki reputasi Pemkot Bogor dalam proses revitalisasi Jembatan Otista ini.

Selanjutnya, perwujudan cita-cita Bima Arya dalam jangka panjang ini akan sangat bergantung kepada pemimpin Kota Bogor berikutnya.(**)

Penulis : Melyani Filtania

(Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Paramadina Graduate of Communication School)

 

 

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved