Tabrakan Kereta di Bandung

Mengungkap Sosok Dibalik Tabrakan Kereta di Cicalengka, Keterangan Saksi Jadi Petunjuk

Dalam musibah tabrkan kereta KA Turangga VS Commuter Line Bandung Raya ini menelan korban jiwa sebanyak 4 orang.

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
Kolase Tribun Bogor/Tribun Jabar
Mengungkap Sosok Dibalik Tabrakan Kereta di Cicalengak, Keterangan Saksi Jadi Petunjuk 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tragedi kecelakaan maut kereta di Cicalengka, Bandung pada Jumat, 5 Januari 2024 hingga kini masih menjadi misteri.

Pasalnya, dalam musibah tabrkan kereta KA Turangga VS Commuter Line Bandung Raya ini menelan korban jiwa sebanyak 4 orang.

Seluruh korban merupakan kru PT KAI yang sedang bertugas di dalam gerobong kereta Ka Turangga dan kereta Commuter Line Bandung Raya.

Mereka yakni masinis, asisten masinis, pramugara dan Polsuska.

Saat ini, ke-empat jasad korban sudah diserahkan kekeluarganya dan dimakamkan di kampung halamannya masing-masing.

Sementara itu, puluhan penumpang lainnya menderita sejumlah luka akibat benturan keras saat KA Turangga dan Bandung Raya itu adu banteng.

Hingga Sabtu, 6 Januari 2024, tersisa dua orang penumpang korban kecelakaan kereta masih dirawat di rumah sakit.

"Ya betul ada dua korban yang masih dirawat," kata Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo saat ditemui di Kantor Pusat KAI di Bandung kepada wartawan.

Sementara itu, puluhan korban luka-luka lainnya sudah diizinkan pulang usai dilakukan perawatan medis.

Lalu, siapa sosok dibalik penyebab kecelakaan kereta KA Turangga VS Bandung Raya ini?

Identitas korban tabrakan Kereta Turangga dan Bandung Raya di Cicalengka
Identitas korban tabrakan Kereta Turangga dan Bandung Raya di Cicalengka (Tribun Jabar)

Komite Nasional Kecelakaan Transportasi ( KNKT ) saat ini sudah membentuk tim investigasi tabrakan kereta api antara Kereta Commuter Line Bandung Raya  atau KA Bandung Raya (KA 350) dengan KA Turangga (KA Plb 651) di Cicalengka, Kabupaten Bandung.

Tim yang bertugas terdiri atas Gusnaedi Rachmanas (IIC), Aditya WS Yudistira dan Yogi Arisandi (anggota), serta Agus Marson (tenaga ahli). 

"Kegiatan investigasi berlangsung selama empat hari, terhitung mulai 5 hingga 8 Januari 2024," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/1).

Selain data faktual, sambung dia, keterangan saksi menjadi informasi penting sebagai petunjuk agar penyebab tabrakan kereta ini bisa terungkap.

"Kami sedang melakukan pengumpulan data dan informasi faktual, termasuk keterangan para saksi sambil menunggu hasil investigasi dari teman-teman investigator di lapangan," ujarnya seperti dilansir Tribun Jabar

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved