Fenomena Unik Tukang Senter di Puncak Bogor Kerap Kali Terkait dengan Wanita Malam, Ini Ceritanya

Puncak Bogor dikenal sebagai destinasi indah, kini menjadi sorotan karena fenomena unik yang melibatkan orang yang kerap kali menawarkan villa biasa

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Tukang Senter di Jalan Raya Puncak Bogor, Selasa (16/1/2024). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Puncak Bogor dikenal sebagai destinasi indah, kini menjadi sorotan karena fenomena unik yang melibatkan orang yang kerap kali menawarkan villa biasa dikenal masyarakat sekitar dengan sebutan tukang senter

Masyarakat setempat kerap kali menawarkan villa-villa eksklusif di sepanjang jalan raya, tetapi perbedaan tipografi antara "Villa" dengan dua L dan "Vila" dengan satu L, telah menjadi perbincangan hangat di kalangan wisatawan.

Para tukang senter ini bukan hanya pemandu cahaya di malam hari, namun juga menjadi sumber kebingungan bagi banyak pengunjung. Beberapa wisatawan mengaku sering kali salah paham antara istilah "Villa" dan "Vila," memicu tawa dan perbincangan ringan di antara mereka.

Menurut salah satu warga setempat yang pernah menjadi tukang senter, Sutirman (43), perbedaan tipografi tersebut berlatarbelakang dari kewilayahan.

"Fenomena Villa dan Vila, kalau yang double L itu biasanya ada wilayah Cisarua, kalau yang L nya itu kebanyakan berada di wilayah mendekati Kabupaten Cianjur," ujarnya saat ditemui TribunnewsBogor.com, Selasa (16/1/2024).

Selain kewilayahan ia juga mengatakan kalau dari fasilitasnya yang ditawarkannya pun biasanya berbeda juga.

"Biasanya kalau yang double L villanya real, bentuknya villa. Kalau yang L satu biasanya ada juga yang perkamar tapi itu tidak menjadi patokan ya sekarang mah," paparnya.

Selain dibingungkan dengan tipografi, wisatawan juga kerap kali penasaran dengan tukang senter yang saat malam datang ada yang menawarkan menggunakan senter dan tidak.

"Kalau senter itu hanya penanda saja, itu menandakan kalau mereka menawarkan villa atau kamar, terlepas dari ada plus-plusnya nggak dikembalikan lagi ke individu tergantung yang ngisi," katanya.

Sutirman juga menceritakan kalau menjadi tukang senter penghasilannya bisa double.

"Dapat 10 persen dari pemilik hotel, dari yang mesen juga dapat karena sudah nunjukin," lanjutnya.

Menyinggung soal wanita malam, Sutirman mengaku hal itu diserahkan lagi ke tamu.

"Bagaimana tamunya saja, dari yang menawarkan si tidak semuanya ada, menganai istilah double L dan L nya satu itu mah wilayahnya saja," pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved