Pemilu 2024

Kisah Ayah Tahan Sakit Demi Coblos Prabowo, Wafat Saat Anak Hitung Suara : Papa Senang Liat Hasilnya

Kisah Penderita Ginjal Tahan Sakit Demi Coblos Prabowo, Wafat Saat Perhitungan Suara : Papa Senang Lihat Hasilnya

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: widi bogor
TikTok Ratu/Youtube
Kisah Warga Jambi Tahan Sakit Demi Coblos Prabowo-Gibran 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang warga rela menunda berobat ke rumah sakit demi bisa menyalurkan hak suaranya dalam Pilpres 2024 pada 14 Februari lalu.

Setelah mencoblos pilihan capresnya, Prabowo-Gibran, warga tersebut meninggal dunia.

Ia rela menunda berobat ke rumah sakit demi bisa mencoblos Prabowo-Gibran.

Kisah ini diceritakan oleh anaknya, pemilik akun TikTok @pluviophilesmf.

Ratu sebenarnya merupakan petugas KPPS di Desa Pandan Lagan, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Timur, Jambi.

Ia bercerita bahwa ayahnya, Zulbaini meninggal dunia setelah rela menunda berobat demi bisa mencoblos Prabowo-Gibran.

Sampai kemudian sang ayah meninggal dunia pada 15 Februari 2024.

Kata Ratu, ayahnya menolak dibawa ke rumah sakit sebelum mencoblos Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming dalam Pilpres 2024.

"Pak Prabowo, papaku rela nahan sakitnya untuk tetep bisa nyoblos," tulis Ratu di TikTok.

Ia mengatakan ayahnya menahan sakit ginjal dan pembengkakak jantung.

"Meski sakitnya udah gak tertahan, ginjalnya sudah tidak berfungsi, dia tetap usaha nahan sesak ketika anggota KPPS datang menyambangi.

Kami paksa untuk bawa ke RS beliau tidak mau. Katanya harus coblos Pak Prabowo dulu, baru mau dibawa ke RS," katanya.

Selang beberapa jam setelah mencoblos Prabowo-Gibran, ayah Ratu meninggal dunia.

"Selang beberapa jam setelah mencoblos, papaku akhirnya meninggal.

Papaku pasti senang liat hasilnya," kata Ratu.

rela menahan sakit demi coblos prabowo-gibran
rela menahan sakit demi coblos prabowo-gibran
Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved