Pemilik Warung Bongkar Kelakuan Geng Anak Vincent Rompies, Video Pulang Sekolah Bully Siswa Viral

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pemilik warung yang diduga tempatnya jadi TKP pengeroyokan geng anak Vincent Rompies akhirnya buka suara.

Pria bernama Hermanto itu tak menampik bahwa warungnya sering dijadikan tempat nongkrong sepulang sekolah siswa Binus International School Serpong, Tangerang Selatan.

Cerita yang diurai Hermanto itu pun terkait dengan isu soal perundungan di SMA Binus tersebut.

Diwartakan sebelumnya, viral kasus bullying yang dilakukan sekelompok siswa SMA Binus bernama 'geng tai'.

Salah satu anggota dari geng tersebut disinyalir adalah anak presenter kenamaan, Vincent Rompies, Farrel Legolas Rompies (18).

Terkait isu keterlibatan anak Vincent Rompies, pihak Binus Internasional School Serpong akhirnya angkat bicara.

Corporate Marketing Communications General Manager Binus Group Haris Suhendra membenarkan bahwa Legolas terlibat dalam kasus perundungan yang tengah viral.

Diungkap Haris, pihak sekolah telah memberikan hukuman tegas terhadap para pelaku.

“Binus School Serpong tidak akan menoleransi tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun,” kata Haris Suhendra dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Selasa (20/2/2024).

Belakangan beredar kabar bahwa anak sulung Vincent itu telah dikeluarkan dari sekolah.

Perihal isu DO tersebut, pihak Vincent Rompies hingga kini masih bungkam.

Kesaksian Pemilik Warung

Sementara pihak Vincent Rompies belum memberikan tanggapan, video bullying yang diduga dilakukan geng tai terhadap siswa SMA Binus baru-baru ini viral.

Dalam video berdurasi 42 detik itu, terlihat gerombolan remaja sedang melakukan perundungan terhadap seorang remaja lainnya.

Mengenakan kaos biru dongker, remaja berkacamata itu pasrah diminta membuka celana panjangnya.

Ia pun terdiam kala diteriaki remaja di depannya.

Pun saat ditertawakan oleh gerombolan remaja tersebut, korban hanya pasrah dan menuruti perintah.

"Gob**k, bokap lu tentara, lu gob***," kata terduga pelaku perundungan.

Diduga video perundungan itu direkam setelah pulang sekolah.

Belakangan terkuak lokasi pengambilan video tersebut berasal.

Usut punya usut, dugaan pengeroyokan dan bullying oleh geng tai dilakukan di sebuah warung depan SMA Binus.

Terkait hal tersebut, Hermanto selaku pemilik warung pun akhirnya buka suara.

Dilansir dari Kompas TV, Hermanto mengurai kelakukan geng SMA Binus yang biasa mampir ke warungnya tiap pulang sekolah.

Ternyata selama ini Hermanto tak pernah melihat ada gelagat aneh di gerombolan siswa tersebut.

"Enggak pernah lihat ( pengeroyokan atau bullying), cuma berbaur doang," kata Hermanto.

"Cuma nongkrong di sini aja. Enggak pernah berantem," pungkasnya.

Lagipula diakui Hermanto, ia akan menegur para siswa jika ada kekerasan di warungnya.

"Kalau misal kayak gitu (berantem) juga pasti kita omelin, kita tegur," akui Hermanto.

Namun kenyataannya, di video terlihat jelas bahwa lokasi dugaan perundungan oleh geng anak Vincent Rompies dilakukan di warung Hermanto.

TKP Diperiksa

Jika Hermanto tak mengakui perbuatan geng yang digawangi anak Vincent Rompies, pihak kepolisian mengurai fakta lain.

Kasi Humas Polres Tangerang Selatan Ipda Galih menyebut penyidik sudah menelusuri TKP dan meminta keterangan saksi warga.

"Kita melakukan cek TKP di salah satu warung yang berlokasi di depan sekolah SMA tersebut. Kemudian kita sudah meminta keterangan korban dan saksi," kata Ipda Galih dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan KH Infotainment Selasa (20/2/2024).

Tak cuma itu, pihak kepolisian juga bergerak cepat memeriksa korban perundungan yang dilakukan geng anak Vincent.

"Benar yang sudah diberitakan oleh media bahwa diduga telah terjadi kekerasan atau perundungan yang dialami seorang anak statusnya pelajar di salah satu SMA swasta di Tangerang Selatan," ungkap Ipda Galih.

Terlebih orang tua korban sudah melaporkan kasus tersebut ke pihak berwajib.

Kini, kondisi korban masih memperihatinkan usai jadi korban bullying.

"Korban sudah kita lakukan visum. Akibat perbuatan kekerasan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang pelaku. Lukanya ada banyak luka memar, ada luka bakar akibat terkena suatu benda yang panas," imbuh Ipda Galih.(*)

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News