Marak Pembangunan Bikin Lahan di Puncak Bogor Makin Kritis, Dishut Dorong Tanam Pohon Secara Masif

Dalam pendekatan ekonomis, Dishut Jabar mendorong masyarakat untuk menanam lahan kritis di sekitar mereka dengan sistem tumpang sari

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Naufal Fauzy
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Penanaman Pohon di Kampung Cijulang, Desa Kopo, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Kamis (22/2/2024). 

Laporan wartawan TribunnewsBogor.com Wahyu Topami

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat (Kadishut Jabar), Dodit Ardian Pancapana menegaskan pentingnya konservasi alam di tengah maraknya pembangunan wisata dan permukiman di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.

Hal itu disampaikan saat dirinya bersama jajaran melaksanakan penanaman pohon keras di Kampung Cijulang, Desa Kopo, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Kamis (22/2/2024).

Aksi penanaman pohon ini, turut dihadiri oleh Asisten Daerah Bidang Ekbang Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, Suryanto Putra, Camat Cisarua, Heri Risnandar, serta berbagai pihak terkait.

Bertujuan untuk mengembalikan fungsi resapan air di kawasan Puncak Bogor.

"Penanaman pohon di kawasan hutan secara masif menjadi penting dilakukan untuk mengembalikan fungsi resapan di kawasan Puncak Bogor," kata Dodit Ardian Pancapana.

Ia juga menyoroti maraknya pembangunan objek wisata alam di kawasan Puncak yang menjadi salah satu faktor penyebab makin kritisnya lahan di kawasan perbukitan Bogor itu.

"Pengembangan obyek wisata alam sejatinya berbasis dengan banyaknya penanaman tanaman keras, bukan justru menghilangkan tanaman keras dan menggantinya dengan komoditas sayuran yang fungsi resapan airnya kecil," paparnya.

Dalam pendekatan ekonomis, Dishut Jabar mendorong masyarakat untuk menanam lahan kritis di sekitar mereka dengan sistem tumpang sari, menyatukan tanaman keras dengan tanaman produksi yang dapat dimanfaatkan.

Asisten Daerah Bidang Ekbang Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, Suryanto Putra, mengapresiasi langkah Dishut Jabar.

"Aksi penanaman pohon di lahan kritis ini akan diperluas skala kegiatannya serta dijadikan kampanye penyelamatan mengembalikan daerah resapan air di Puncak dari ancaman kerusakan lingkungan akibat alih fungsi lahan," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved