Tak Ingin Ada Nyawa Melayang, Dinkes Kota Bogor Sigap Cegah dan Obati DBD, Ini Skemanya
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor bergerak cepat untuk mencegah dan menangani Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor bergerak cepat untuk mencegah dan menangani kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kadinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno mengaku memiliki skema guna menanggulangi penyakit yang termasuk dalam kategori berbahaya.
Untuk upaya pengendalian DBD, lanjut Retno, pihaknya menerbitkan Surat Edaran Kesiapsiagaan Peningkatan Kasus DBD pada musim penghujan pada tanggal 20 Januari 2024.
Selain itu, Dinkes Kota Bogor pun terus berupaya meningkatan peran serta masyarakat dalam upaya pengendalian vektor nyamuk Aedes Aegypti sesuai Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) dengan melaksanakan kegiatan pemberantasan nyamuk secara mandiri.
"Mengadakan pertemuan secara virtual dengan kecamatan, kelurahan dan puskesmas dalam merumuskan strategi Penanggulangan Peningkatan Kasus DBD di Kota Bogor," ucapnya, Kamis (22/2/2024).
Langkah cepat yang diambil Dinkes Bukan tanpa alasan. Sebab kasus DBD di Kota Bogor injak hingga 750 kasus di awal tahun 2024 ini. Bahkan, 4 orang dinyatakan meninggal dunia.
Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat ada 750 kasus DBD di wilayah Kota Bogor. Jumlah kasus tersebut terhitung selama periode Januari hingga Februari 2024.
"Pada Januari 2024 sebanyak 389 kasus dan Februari 2024 (tanggal 1-20) sebanyak 361 kasus," kata Sri Nowo Retno.
Retno menyebut, dalam dua bulan terakhir, pihaknya mencatat ada empat kasus kematian yang disebabkan oleh DBD.
Menurut Retno, pada Februari 2024, terdapat 5 kelurahan yang peningkatan kasus DBD yang cukup signifikan, diantaranya Kelurahan Tanah Sareal 13 kasus, Sukadamai 12 kasus, Kedung Badak, Kedung Halang dan Baranangsiang dengan jumlah kasus masing-masing 11 kasus.
"Laporan kasus DBD harian terbanyak pada tanggal 16 Februari 2024 sebanyak 46 kasus," ucap Retno.
Sedangkan, lanjut Retno, perbandingan jumlah kasus DBD pada 2021-2023 di Kota Bogor berturut-turut sebanyak 526 kasus, 1.531 kasus, dan 1.474 kasus dengan angka kematian sebanyak 7 orang, 9 orang dan 9 orang.
"Angka penderita tertinggi terdapat pada Tahun 2022 dan angka meninggal dunia tertinggi pada tahun 2022 dan 2023. Jumlah kasus DBD tahun 2023 lebih rendah dibandingkan jumlah tahun 2022," ungkapnya.
Sebaran kasus DBD di Kota Bogor per 16 Februari 2024
- Kelurahan Tanah Sareal sebanyak 13 kasus,
- Kelurahan Sukadamai sebanyak 12 kasus
- Kelurahan Kedung Badak, Kedung Halang dan Baranangsiang dengan jumlah kasus masing-masing sebanyak 11 kasus.
Upacara HUT ke-80 RI di Kota Bogor, Dedie Rachim Ajak Masyarakat Jaga Semangat Persatuan |
![]() |
---|
Kemeriahan HUT ke-80 RI di Pondok Rumput Kebon Pedes Bogor, Warga Buat Pesawat Sampai Tank Baja |
![]() |
---|
HUT Ke-80 RI di Lapas Paledang Bogor, 560 WBP Dapat Remisi, 13 Orang Bisa Pulang Ke Rumahnya |
![]() |
---|
Doa Bersama Lintas Agama di Tugu Kujang Bogor Warnai HUT ke-80 RI, Dedie Rachim Ucap Syukur |
![]() |
---|
Sosok Khairanisa, Pembawa Baki Upacara HUT ke-80 RI di Kota Bogor, 2 Bulan Ditempa Latihan Fisik |
![]() |
---|