ASTAGA! Korban Pelecehan Oknum Guru SMP di Cigombong Diduga 7 Siswi, Tukang Kebun Ikut Terseret
Lia Permana, orangtua siswa mengatakan, cerita-cerita pelecehan seksual muncul saat pembagian rapot bulan Desember tahun lalu.
Penulis: Wahyu Topami | Editor: Damanhuri
Laporan wartawan TribunnewsBogor.com Wahyu Topami
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIGOMBONG - Korban pelecehan yang diduga dilakukan oknum guru di SMP Negeri 1 Cigombong dikabarkan sebanyak 7 siswi.
Kabar menyebutkan, tak hanya dilakukan oleh sang gur cabul, namun seorang tukang kebun di sekolah tersebut kini namanya ikut terseret.
Lia Permana, orangtua siswa mengatakan, cerita-cerita pelecehan seksual muncul saat pembagian rapot bulan Desember tahun lalu.
"Sekitar bulan Desember, disitu ada orang tua yang cerita bahwa dia gak sengaja lihat hp anaknya kalau anaknya ngadu ke wali kelasnya tentang pelecehan yang dilakukan oleh seorang tukang kebun," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Jumat (23/2/2024).
Lia juga mengungkapkan kekhawatirannya kaKorban rena anak perempuannya juga pernah menjadi korban sentuhan tidak pantas dari tukang kebun tersebut. Meskipun tidak sampai pada area sensitif, kekhawatiran Lia semakin memuncak.
Namun, upaya Lia untuk menyampaikan masalah ini ke pihak sekolah, namun tidak membuahkan hasil.
"Karena saya khawatir, pas awal masuk sekolah di Januari saya janjian sama wali kelas anak saya namanya pak reza bahwa saya mau dianter pengen ngobrol sama kepala sekolah tapi kata wali kelas tidak bisa harus sama kesiswaan karena prosedurnya begitu," ungkapnya.
Karena tidak bisa berbincang dengan kepala sekolah, Lia akhirnya berbicara dengan wali kelas anaknya, dia mengetahui bahwa tidak hanya satu atau dua murid yang menjadi korban.
"Pas ngobrol di sana ternyata korbannya ada 7 orang, itu yang lapor ke wali kelas saja. Pihak sekolah tetap memperhatikan tukang kebun melalui bagian sarana dan prasarana itu dengan alasan dia itu senior," terangnya.
Meskipun telah dilaporkan, tindakan yang diambil oleh pihak sekolah terhadap tukang kebun tersebut dianggap Lia tidak memadai.
"Jadi pihak sekolah memberikan hukuman saja, yang katanya hukuman norma masyarakat berupa dicuekin sama guru-guru, didiamkan dan menurut saya itu tidak bikin jera gitu, eh malah kejadian lagi sama guru agama," lanjutnya.
Kasus ini semakin meruncing ketika pada Kamis (22/2/2024), dugaan pelecehan seksual oleh oknum guru juga mencuat.
"Tukang kebun belum selesai, belum proses ini sudah ada lagi guru agama. Pihak sekolah itu menutup-nutupi gitu, sampai kejadian lagi ini. Dari mulai kasus kemarin sampai kasus ini gitu bukannya berhenti malah ada tambah lagi," pungkasnya.
Sementara itu, hingga artikel ini dilansir belum ada penjelasan resmi dari pihak sekolah terkait kabar tersebut.
Bahkan, warga dan orangtua siswa sempat menggeruduk sekolah akibat kejadian pelehan yang dilakuka salah seorang oknum guru pada Kamis (22/2/2024) kemarin.
Kapolsek Cigombong, Kompol Hida Tjahjono, mengaku tidak tahu adanya warga yang mendatangi sekolah karena insiden pencabulan.
"Kami tidak tahu, karena korban tidak buka laporan ke polsek," katanya saat dikonfirmasi.
Kunjungi PSSEJ Cigombong, Bupati Bogor Tekankan Pentingnya Pelestarian Elang Jawa Sebagai Aset Dunia |
![]() |
---|
Gelagat Aneh Pelajar Sebelum Tewas dengan Wajah Tertutup Plastik Disorot, Kasusnya Mirip Arya Daru |
![]() |
---|
Gaungkan Semangat Kemerdekaan, Pemkab Bogor Bagikan Bendera Merah Putih Serentak untuk Masyarakat |
![]() |
---|
Niat Mau Balas Dendam, 8 Orang Pelajar SMP di Kota Bogor Keburu Terciduk Satgas Bawa Miras Ciu |
![]() |
---|
MPLS 2025, SMPN 1 Parungpanjang Kabupaten Bogor Tegas Soal Antisipasi Bullying |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.