Hingga Februari 2024, Ada 844 Kasus DBD di Kota Bogor, 4 Orang Meninggal Dunia

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor bergerak cepat mengatasi kasus demam berdarah dengue (DBD).

|
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Kadinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno saat menyebutkan kasus DBD di Kota Bogor berpotensi naik. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor bergerak cepat mengatasi kasus demam berdarah dengue (DBD).

Kadinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno tak ingin lamban menangani kasus DBD yang angkanya terus naik dan mengancam keselamatan.

“Jadi kalau sekarang baru dua bulan kita sudah empat kematian. Angka total berarti sudah 389 + 456. Makanya kita harus gerak cepat, kita lakukan gerakan serentak tiap minggu dan kita akan evaluasi. Gerakan gotong royong, bebersih. 3M+,” kata Retno kepada TribunnewsBogor.com, kemarin, Minggu (25/2/2024).

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya secara periodik tahunan, angka di 2024 termasuk dalam kategori tinggi.

Baca juga: GAWAT! Wabah Demam Berdarah Merajalela di Kota Bogor, Nuni Kurnia : 2 Anak Saya Kena

Sebelumnya pada 2023, Dinkes mencatat 1.474 kasus dengan total 9 kematian.

Sedangkan tahun 2022 kasus yang tercatat Dinkes yakni 1.531 dengan total kematian 9 orang.

“Tinggi biasanya Januari Februari. Maret April musim penghujan lewat biasanya menurun,” tambah Retno.

Retno pun menyebutkan DBD ini bisa terjadi di semua wilayah yang ada di Kota Bogor.

“Hampir merata semua. Tapi kita lihat pantauan surverylance pengamatan penyakit, di bulan Februari ada beberapa kelurahan tercatat ada 5 kelurahan meningkat signifikan kasusnya. Tertinggi di Baranangsiang 18 kasus, Tegal Gundil, Mulyaharja, Sukadamai, Kedung Badak. Selebihnya merata,” ungkapnya.

Baca juga: Curah Hujan di Kota Bogor Tinggi, Dinkes Waspadai Ancaman Demam Berdarah Dengue

Meski begitu, Pemkot sendiri masih belum mengeluarkan status Kondisi Luar Biasa (KLB) atas kejadian ini.

“Masih dengan kajian analisis dari surveylance. Tapi paling tidak langkah antisipasi sudah kita lakukan,” tandasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved