Jelang Bulan Ramadhan, PSK di Bogor Jajakan Diri Sambil Bawa Bayi, Tarifnya Mulai Rp 250 Ribu

Satpol PP Kabupaten Bogor berhasil membongkar bisnis esek-esek di sebuah kontrakan di wilayah Desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Tribun Bogor/ist
Tampang PSK Open BO yang Mangkal di Kontrakan Tersebunyi di Bogor: Rp 250 Ribu Masih Nego 

Setelah itu, mereka diserahkan kepada Dinsos Kabupaten Bogor untuk dilakukan assessment kembali.

"Apabila wanita tersebut dinyatakan positif melaksanakan tindakan prostisusi, maka akan dikirim ke panti rehabilitas di wilayah Sukabumi Cibadak untuk dibina," pungkasnya.

Satpol PP Kabupaten Bogor razia kontrakan yang dijadikan tempat prostistusi online di Desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor pada Rabu (28/2/2024) malam. (Dok Satpol PP Kabupaten Bogor)
Satpol PP Kabupaten Bogor razia kontrakan yang dijadikan tempat prostistusi online di Desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor pada Rabu (28/2/2024) malam. (Dok Satpol PP Kabupaten Bogor) (Istimewa)

Tarif

Satpol PP Kabupaten Bogor berhasil membongkar bisnis esek-esek di sebuah kontrakan di wilayah Desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.

Melalui operasi penyakit masyarakat (pekat) yang dilakukan, sebanyak 18 pekerja seks komersial ( PSK ) dan 6 pria hidung belang berhasil diamankan.

Kabid Tibum Satpol PP Kabupaten Bogor, Rhama Kodara mengungkapkan, PSK dengan rata-rata usia 20 hingga 35 tahun itu menjajakan diri melalui aplikasi MiChat.

Adapun tarif yang dipatok oleh para PSK pun cukup bervariatif dan harga yang ditawarkan untuk memuaskan nafsu itu masih bisa dirundingkan sesuai kesepakatan.

"Tarif itu dari Rp 250 ribu sampe Rp 1 juta, masih nego," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Kamis (29/2/2024). 

Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan pihaknya, alasan yang diutarakan oleh para pelaku Open BO ini sangat beragam.

Namun setiap alasan diutarakan merujuk pada permasalahan ekonomi.

"Pada dasarnya mah semua butuh uang, ekonomi," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved