Turis Malaysia Kasih Nilai Minus Saat Berlibur ke Jakarta, Warganet Geram dan Sindir Low Budget

"Sekian 4h3m. Yang best hotel dengan naik flight klm je. Makan 0/10, Tempat visit 3/10, Shopping 0/10, Kitaorang takda beli apa-apa pun bawa balik, beli ole ole coffee je kat duty free airport untuk family terdekat," tulisnya.

Baca juga: Liburan Panjang di Puncak? Catat 5 Rekomendasi Kuliner Bogor yang Cocok Untuk Wisatawan

Respon warganet

Sementara itu, warganet Indonesia merasa tak terima dengan komentar pedas wisatawan Malaysia.

Warganet menilai jika mau mendapatkan pemandangan indah, jangan pergi berlibur ke Jakarta. Tapi pergi ke objek wisata lain seperti Bali dan wilayah lainnya.

"Itu mah bukan wisata tapi study banding, kalo wisata mah ke dufan/kotatua/mall/taman/coffee shop ke," tulis ayusrilestari9.

"Mbak, kalau mau shopping nyaman dan banyak pilihan ya di GI / ke PI. Jangan ke thamrin lah mba. Klo mau yg bersih dan nyaman, ke restauran, bukan di pinggir jalan. Mba nya gimana sih, rating yang dikasih buat Indonesia, ga valid ah sm budget mba," tulis patriciamarcella.

"Dari oleh oleh nya aja dia milih beliin kopi doang isi dompet ga bisa bohong ye mba," tulis riskayuniar.

"Ngapain jg ke Jakarta liburan mah sekalian ke raja ampat, Bunaken, togean, jogja dan msh bnyak lg destinasi yg cantik2," komentar riana_andrian.p.

Kendati demikian, warganet Indonesia lainnya mengambil sisi positif atas pernyataan pedas wisatawan Malaysia.

"Tapi paham sih sama sudut pandang mbaknya, dia membandingkan sama⊃2; dengan budget bawah itu berbeda dengan keadaan di KL," tulis lukmanajee.

"Di sana orang gabisa sembarangan jualan, temen saya ada yg pernah jual masakan di Malaysia walaupun cuma kelas kaki lima pun harus mengikuti standar sertifikasi dan pelatihan higienis," tambahnya.

"Kemudian di sana jauh lebih tertib urusan tempat, ga kayak kita yg bebas naro dagangan di trotoar. Jadi bukan karena sebatas budget, bandingannya dengan kondisi yg serupa, kalau kelas atas ya udah jelas bagus," tutupnya.

Wisatawan Malaysia banyak ke Indonesia

Di sisi lain, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia menerima 927,75 ribu kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) atau turis asing pada Januari 2024.

Jika dibandingkan dengan Januari 2023, kunjungan turis asing awal tahun ini naik 16,19 persen (year-on-year/yoy).

"Jumlah kunjungan wisman di Januari 2024 ini merupakan capaian tertinggi di bulan Januari selama empat tahun terakhir," kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah dalam konferensi pers, Jumat (1/3/2024).

Mayoritas turis asing yang datang ke Indonesia awal tahun ini berasal dari Malaysia, yakni 155,2 ribu kunjungan atau 16,7?ri total kunjungan wisman.