Kisah Pilu Bocah SD di Bandung, Dihina Gara-gara Orangtua Jadi Tukang Rongsok, Punya Cita-cita Mulia

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tangis air mata mengucur deras dari bocah perempuan bernama Lastri.

Matanya bengkak, nafasnya sesak akibat sering menangis dalam waktu yang lama.

Lastri yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) itu menangis karena kerap menjadi korban perundungan.

Lastri dibully teman sekolahnya lantaran orangtuanya bekerja sebagai tukang rongsok.

Ibu Lastri, Rustini merupakan seorang ibu rumah tangga yang pekerjaan sehari-hari jadi tukang rongsok.

Dalam sehari, ia hanya mendapatkan uang belasan ribu rupiah dari hasil mencari barang bekas.

Melihat itu, Lastri tanpa paksaan bergerak untuk membantu sang ibu.

Sepulang sekolah, Lastri membantu sang ibu untuk mencari barang bekas.

Baca juga: Kejamnya Pelaku Bullying Pelajar Seragam Pramuka, Sempat Hisap Rokok Sebelum Bikin Korban Tersungkur

Kisah perjuangan hidup Lastri viral di media sosial.

Dalam sebuah cuitan akun X @ythftr_, mengatakan bahwa kehidupan keluarganya serba kekurangan.

Bahkan saat ini ayah Lastri dikatakan sedang sakit parah.

Dikatakan oleh akun X yang diketahui bernama Rizal, saat ini keluarga Lastri terancam diusir dari kontrakan karena sudah menunggak dua bulan.

Sebab, ibu Lastri pernah kehilangan uang saat sedang mencari rongsok.

Meski sering menangis karena dihina teman sekolahnya, Lastri tetap tegar.

Usut punya usut, peristiwa perundungan itu terjadi di Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Viralnya kisah Lastri, membuat warganet tersentuh hatinya.

Baca juga: Viral Video Remaja Putri di Batam Dihajar Hingga Menjerit, Pelaku Asyik Berjoget Usai Bully Korban

Walhasil, bantuan kini mengalir ke bocah SD korban bully.

"Semoga kelak sukses ke depannya," ujar netizen. "Tangisan yang sangat sesak di dada. Semoga kedepan hari-harimu penuh dengan kebahagiaan dek," komentar lainnya. "Semoga Allah mengangkat derajat kamu nak, semoga Allah melindungi kamu sampai sukses," doa warganet.

Cita-cita jadi Polwan

Di tengah keterbatasan dan himpitan ekonomi, Lastri rupanya memiliki cita-cita tinggi.

Lastri bermimpi suatu saat nanti dia bisa menjadi Polwan.

"Ia dikenal sebagai sosok yang pekerja keras dan mandiri. Meskipun seragam sekolah lusuh, sepatu bolong-bolong, ia tak pernah malu memakainya," papar Rizal.