Aksi Tipu-Tipu Gangster Pada Ayah, Pamit Bagikan Takjil, Nangis Usai Ketahuan Bawa Alat Perang

Aksi Tipu-tipu Gangster Pada Ayah dan Polisi, Pamit Bagikan Takjil, Peralatan yang Dibawa seperti Mau Perang

|
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Aksi Tipu-tipu Gangster Pada Ayah dan Polisi, Pamit Bagikan Takjil, Peralatan yang Dibawa seperti Mau Perang 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Anggota gangster di Kota Bogor bukan hanya bohong pada polisi, mereka juga menipu orang tuanya.

Ketika ketahuan bohong, anggota gangster ini bahkan tak mampu membendung air mata depan orang tuanya.

Mereka menangis berharap mendapat maaf dari orang tua masing-masing.

Seorang anggota gangster Bocimi bahkan langsung memeluk ayahnya.

Ia meminta maaf setelah diamankan polisi ketika melakukan konvoi mengganggu kenyamanan masyarakat.

"Gak akan ikut kayak gini," katanya.

"Aku minta maaf," tambahnya.

Salah satu anggota gangster Bocimi yang ditangkap Polresta Bogor Kota menangis dihadapan ayah kandungnya sendiri, Jumat (22/3/2024).
Salah satu anggota gangster Bocimi yang ditangkap Polresta Bogor Kota menangis dihadapan ayah kandungnya sendiri, Jumat (22/3/2024). (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

Ia tampak menangis sambil memeluk ayahnya.

Ayahnya, Usman bercerita bahwa putranya sebenarnya memiliki sikap yang baik.

Ketika pergi dari rumah, kata Usman, anaknya pamit untuk bagi-bagi takjil.

"Saya gak nyangka. Anak saya soalnya bilang mau bagi-bagi takjil," katanya.

Usman meyakini bahwa sang anak sama sekali tak terlibat dengan ganster Bocimi.

"Anak baik. Saya yakin anak saya gak terlibat sama sekali sama gangster," kata Usman.

Anak Usman merupakan satu dari 246 anggota gangster yang diamankan Polresta Bogor Kota pada Jumat (22/2/2024).

Mereka diamankan dari wilayah Tajur, R3, Kebon Pedes dan lainnya.

"Aliansi Bocimi ini mewadahi puluhan gangster yang ada di wilayah Kota Bogor, Kabupatan Bogor, Depok, Tangerang, Sukabumi, dan Cianjur," kata Kapolresta Bogor Kota Bogor Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso.

Anggota gangster tersebut konvoi menggunakan sepeda motor sambil membawa bendera.

Pada polisi, anggota gangster berdalih hendak membagikan takjil gratis.

Namun dari hasil pemeriksaan, polisi tidak menemukan makanan yang akan dibagikan.

Polisi justru menemukan alat setrum, petasan dan flare.

"Tidak ada kolerasinya sama kegiatan buka puasa atau bagi takjil," kata Bismo.

Setelah ditangkap sejumlah anggota menyatakan mundur dari gangster Bocimi.

"Mulai malam ini, saya tidak akan gabung lagi dalam tongkrongan. Dan malam ini pun Cipaku Never Die harus dibubarkan," kata anggota gangster depan polisi.

Ia pun menyesal karena berkumpul bersama gangster.

“Saya menyesal dan tidak akan mengulangi perbuatan saya kali ini,”.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved