Kapolresta Bogor Kota Perlihatkan Bendera Aliansi Gangster Bocimi, Ini Alasannya

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso langsung beberkan bendera aliansi gangster Bocimi di Mako Polresta Bogor Kota, Jumat (22/3/2024) malam.

Kombes Pol Bismo membeberkan bendera usai berhasil mengamankan 246 anggota gangster Bocimi saat wara-wiri di Jalanan Kota Bogor.

“Lihat bendera ini. Menyeramkan dan meresahkan masyarakat. Ada gambar tengkorak, mata hitam, serta bawa stik golf. Ini tidak ada korelasinya sama sekali dengn kegiatan bulan Ramadan,” kata Bismo.

Bendera yang dibawa ini juga dirasa Bismo bisa memprovokasi pihak lain dan memicu tawuran antar kepompok.

“Kelompok bermotor ini menggunakan bendera bendera ya yang dirasa bisa memprovokasi atau menimbulkan ketidak nyamanan ya bisa juga memberikan reaksi bagi pihak pihak lain,” tegasnya.

Baca juga: Berulah di Kota Bogor, Gangster Bocimi Dipaksa Bubar oleh Polisi, 3 Aliansi Sudah Nyatakan Sikap

Gangster ini diketahui berkumpul dengan alasan hendak berbuka puasa bersama dan membagikan takjil.

Namun, aliansi gangster ini justru membawa bendera besar bertuliskan gangsternya masing-masing.

Dan didapati oleh polisi petasan, flare, serta alat kejut listrik.

246 ini diamankan di beberapa titik wilayah di Kota Bogor.

“Kita mengantisipasi ya karena kita dapat informasi bahwa Bocimi ini grup atau kelompok yang berkorelasi dengan tawuran, kita melakukan penyekatan di berbagai titik perbatasan wilayah,” kata Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso di Mako Polresta, Jumat (22/3/2024) malam.

Dari 246 yang diamankan ini, terdiri dari anak SMA, SMK, serta non pelajar.

“SMP 44 orang, SMA 133 orang, 23 orang SMA dan 55 orang SMK,” ungkapnya.

Baca juga: Miris! Bocil 14 Tahun Ikut Gangster Bocimi Bogor, Rupanya Putus Sekolah

Bismo pun beralasan melakukan pengamanan ini sebab jika dibiarkan ia menakuti hal yang tidak diinginkan terjadi.

“Harus kita antisipasi kita sikapi tidak boleh kita biarkan ya. Ibarat bola salju kalau misalnya terus bergulir tanpa kendali itu akan menjadi lebih besar lebih besar dan tidak terkendali oleh karena itu ya kita melakukan penyekatan ini,” tandasnya.