Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Longsor di Sempur

Pemkot Bogor Petakan TKP Longsor Sempur Masuk Zona Hitam Bencana, Warga Pasrah Jika Harus Direlokasi

Saat meninjau, Dedie Rachim menyebutkan bahwa kawasan ini berpotensi masuk ke zona hitam kebencanaan.

|
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Warga Lebak Kantin Sempur, Kota Bogor, dukung relokasi dikawasan ini, Senin (25/3/2024). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim meninjau langsung lokasi longsor yang menimpa 2 rumah warga pada Minggu (24/3/2024) malam.

Saat mendatangi lokasi longsor di Kampung Lebak Kantin RT 002 RW 007, Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Dedi Rachim menyebut jika kawasan tersebut berpotensi masuk ke zona hitam kebencanaan.

Jika masuk ke kawasan kebencanaan, warga yang tinggal dikawasan ini pun harus direlokasi ke tempat yang lebih aman.

"Nanti akan dilakukan evaluasi, apa masih memungkinkan ditempati atau kita tetapkan sebagai zona hitam,” kata Dedie Rachim kepada TribunnewsBogor.com di lokasi longsor, Senin (25/3/2024) dini hari.

Lalu, bagaimana tanggapan warga sekitar terkait rencana itu?

Salah satu warga yang tinggal dikawasan ini Asep Saepudin (54) mengaku, setuju dengan rencana itu.

Ia malah menginginkan sekali kalau dirinya dan keluarganya direlokasi ke tempat yang lebih aman dari saat ini sebab tempat yang ia tinggali saat ini dirasa sudah tidak aman.

“Kalau kita warga mah setuju. Karena dilihat kontur tanahnya rawan bencana. Jadi warga disini juga sebetulnya merasa khawatir,” kata Asep kepada TribunnewsBogor.com.

Kekhawatiran ini semakin terasa ketika hujan deras mengguyur wilayah Lebak Kantin ini.

Kontur tanah di kawasan ini juga sebetulnya dirasa Asep sudah mulai labil.

Ditakutkan olehnya, ketika hujan deras, tanah itu malah bergeser dan ambruk.

“Apalagi, ketika hujan deras. Itu air nya deres banget turunnya. Ngalirnya kenceng lah pokoknya,” ungkapnya.

Ia sampai mengungsi ke rumah keluarganya ketik hujan deras.

“Biasanya itu kadang-kadang kerumah keluarga saya ke bawah. Saya mah udah perasaannya ga enak kalau hujan deras,” katanya.

Ia pun berharap, upaya relokasi ini segera bisa terlaksana.

“Kalau pun jadi, saya inginnya direlokasi ke tempat yang aman dan nyaman lah gitu,” ucapnya.

Warga lainnya, Rio (32) mengatakan, bahwa ketika hal ini terealisasi, Pemkot Bogor harus sanggup mengeluarkan anggaran termasuk membayar tanah milik warga.

Sebab, rata-rata, tanah yang dimiliki oleh warga ini bersertifikat pribadi.

“Mungkin kalau yang tanahnya masih milik pemerintah sih setuju. Tapi, kalau tanahnya sudah sertifikat kan harus dibayar oleh Pemkot Bogor. Itu sih PR nya menurut saya. Pasti pemilik tanah juga hitung-hitungan,” kata Ryo kepada TribunnewsBogor.com.

Untuk sementaranya, ia menyarankan agar Pemkot Bogor merelokasi warga yang tinggal dekat dengan lokasi longsor yang menimbun dua rumah warga pada Minggu (24/3/2024).

“Itu dulu aja yang deket-deket. Tapi, ketika direlokasi, mereka juga mungkin harus dikasih kerjaan. Karena yang deket dari lokasi longsor ini merupakan pedagang asongan. Mereka harus jualan terus,” ucapnya.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved