Viral Curhatan Ibu Curiga Lihat Anak Gadisnya Susah Jalan, Ternyata Sang Putri Idap Penyakit Serius

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Curhatan seorang ibu soal kondisi memilukan sang anak gadis viral di linimasa.

Kisah tersebut diceritakan oleh dokter obgyn yang menangani anak dari ibu viral tersebut, dr. Amira.

Dokter bernama lengkap Amira Abdat itu mengurai kesaksian dari seorang ibu yang membawa sang anak untuk diperiksa kondisinya.

Ibu yang tak sebutkan namanya itu pun bercerita soal kondisi sang putri yang masih duduk di bangku kelas 2 SMP.

Ternyata sudah beberapa hari, ibu tersebut curiga dengan sang putri yang kesulitan berjalan.

Tiap kali diajak bepergian, sang anak selalu susah melangkahkan kakinya.

Kala ditanya soal kondisinya, sang anak diam saja ogah buka suara.

"Aku punya pasien, anak perempuan umur 14 tahun kelas 2 SMP. Dibawa sama ibunya, kata ibunya dia merasa sudah beberapa hari anaknya susah kalau berjalan, jadi jalannya pincang-pincang. Dan dia (si anak) diam aja enggak pernah ngomong," kata dr. Amira dalam video singkat di akun TikTok-nya, dilansir TribunnewsBogor.com, Rabu (27/3/2024).

Heran melihat kondisi aneh anaknya yang susah berjalan, sang ibu pun diam-diam mengecek kondisi sang putri di kamar saat tidur.

Alangkah terkejutnya sang ibu melihat anak gadisnya dalam kondisi memilukan.

Di sekujur selangkangannya ditumbuhi daging.

Dari cerita tersebut, dr. Amira pun menyimpulkan bahwa siswi SMP tersebut mengidap kondiloma akuminata.

Untuk diketahui, kondiloma akuminata adalah kutil kelamin yang disebabkan oleh virus human papillomavirus (HPV) dan biasanya ditularkan melalui hubungan seks tak aman dan kerap berganti-ganti pasangan.

"Akhirnya tadi malam ibunya buka selimutnya (si anak) ternyata dia enggak pakai pakaian dalam. Ibunya melihat di selangkangan, dari vagina sampai anus daging benjol dengan nanah. Itu ternyata kondiloma akuminata, penyakit menular seksual yang penyebabnya karena virus HPV dari hubungan berganti pasangan," ungkap dr. Amira.

Terkejut bercampur sedih, ibu tersebut langsung membawa anaknya ke dokter Amira.

Langsung mewawancarai sang pasien, dr. Amira pun meminta remaja tersebut untuk jujur sudah berapa kali berhubungan intim.

Sebab kondisi alat kelamin pasien tersebut sudah sangat memprihatinkan.

"Aku tanya (ke si anak) berapa kali hubungan intim, dia bilang satu kali. Aku bilang 'jangan bohong'. Kondisinya benjolan bukan satu dua, sampai enggak kelihatan (alat kelaminnya). Ngeri banget kalau kayak gini, masa depannya masih panjang," ucap dr. Amira.

Lama didesak, sang pasien akhirnya mau bercerita.

Ternyata ia sudah berhubungan intim sejak kelas 6 SD.

Selama dua tahun itulah pasien tersebut berganti-ganti pacar.

Diakui sang pasien, ia sudah mengalami gejala kondiloma akuminata sejak enam bulan lalu.

Tapi akhir-akhir ini ia merasa kondisinya kian parah.

"Ketika ditanya kapan pertama kali berhubungan seksual, katanya lulus SD kelas 6. Katanya ganti-ganti pacar. Keluhan ini sudah dari enam bulan lalu tapi akhir-akhir ini sudah sakit banget. Kondiloma akuminata itu bahaya, gerbang awal penyakit HIV," pungkas dr. Amira.

Mendengar cerita sang pasien, dr. Amira pilu.

Dokter keturunan Arab itu tak bisa membayangkan betapa hancurnya hati ibu dari pasien tersebut.

Bahwa anak yang selama ini dirawatnya ternyata terjebak pergaulan bebas.

"Ibunya cuma bisa nunduk, sedih banget aku enggak tega. Orangtua itu merasa jadi seorang ibu itu enggak mudah, bukan lagi mendidik anak perempuan," imbuh dr. Amira.

Atas cerita tersebut, dr. Amira pun menitipkan pesan kepada publik.

Bahwa anak-anak terutama anak perempuan harus diajarkan sejak dini terkait agama, moral dan akhlaknya.

"Anak ini perlu fondasi, moral, pendidikan seks, agama, itu orang tua yang mengajari. Dari kasus pasien ini, ibu ini kehilangan momen mengetahui kondisi anaknya selama ini. Saya tanya 'selama ini tinggal serumah?'. Katanya serumah, dan ini anaknya yang terakhir (ada 4 anak). Katanya setiap ditanya (si anak) belajar di rumah teman sampai malam," ujar dr. Amira.

Untuk diketahui, dr. Amira adalah dokter obgyn viral di TikTok yang kerap membagikan edukasi soal bahayanya penyakit menular seks.

Bertugas di Kabupaten Fakfak Papua, dr. Amira pun sering menceritakan kisah pilu pasiennya.

Alasan dr. Amira mengurai cerita pasiennya itu agar publik bisa menghindari kejadian serupa.

Dalam setiap ulasannya, dr. Amira selalu mengingatkan agar publik tidak melakukan seks bebas terutama untuk para remaja di bawah umur.

"Hindari hubungan seksual yang enggak aman," kata dr. Amira.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News