Sensasi Pedasnya Sambal Bakar Ala Warung Nasi Ampera Puncak Bogor, Lidah Pengunjung Dibuat Bergoyang

Sambal bakar semakin menjadi sorotan di kalangan masyarakat karena kelezatannya, dan kini merajalela di berbagai tempat makan.

|
Penulis: Wahyu Topami | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Sambal Bakar Tomat Warung Nasi Ampera diTanjakan Selarong Jalan Raya Puncak, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Senin (1/4/2024). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, MEGAMENDUNG - Sambal bakar semakin menjadi sorotan di kalangan masyarakat karena kelezatannya, dan kini merajalela di berbagai tempat makan.

Salah satu restoran yang menawarkan sambal bakar dengan cita rasa istimewa adalah Warung Nasi Ampera, yang terletak di kawasan Puncak Bogor.

Di Warung Nasi Ampera, sambal bakarnya terbagi menjadi tiga varian ada sambal bakar tomat, sambal bakar hejo, dan sambal bakar gejos.

"Sambal tomat tingkat pedasnya edang, kalau hejo dan gejos tingkat pedasnha lumayan," kata salah satu koki di Warung Nasi Ampera, Rizki Permana, Senin (1/4/2024).

Baca juga: Surga Kuliner di Gunung Geulis Bogor, Sediakan Beragam Kuliner, Spot Foto Instagramable

Tidak hanya itu, pengunjung dapat memilih beragam lauk yang akan disajikan dengan sambal bakar sesuai selera mereka.

"Ada berbagai pilihan lauk, mulai dari ayam, cumi asin, paru, bebek, ati ampela, udang, ikan mas, ikan nila, ikan lele, hingga ikan gurame, dan lainnya," tambahnya.

Sambal bakar dan lauk-lauk itu sangat nikmat disantap bersama nasi liwet atau nasi putih, tetapi hal tersebut disesuaikan dengan selera masing-masing pengujung.

"Rekomendasikan si untuk menikmatinya dengan nasi liwet karena sambalnya hangat dan cocok disandingkan dengan nasi liwet. Tapi, ada juga pilihan lain nasi putih atau nasi merah," lanjutnya.

Baca juga: 4 Tempat Kuliner Bogor untuk Berburu Takjil, Banyak Pilihan untuk Menu Buka Puasa

Keunikan lain dari Warung Nasi Ampera adalah pengunjung dapat melihat langsung proses penyajian sambal bakar, dengan lauk dan sambal yang dibakar di atas cobek. Harganya pun cukup terjangkau, berkisar antara Rp 19.000 hingga Rp 38.500.

Lokasi detail

Akses menuju Warung Nasi Ampera juga cukup mudah, berlokasi di Tanjakan Selarong yang hanya berjarak sekitar 1,8 kilometer atau 4 menit saja pos polisi Gadog, apabila dilihat dari Google Maps.

Warung ini buka setiap hari mulai pukul 09:00 WIB hingga pukul 22:00 WIB, dan selama bulan Ramadhan, buka mulai pukul 16:00 WIB hingga pukul 22:00 WIB.

Sisi lain

Sementara itu, Roni Sahroni (37) harus bekerja selama 14 jam setiap harinya demi dapur di rumahnya tetap bisa ngebul.

Setiap harinya Roni berangkat mulai dari pukul 08:00 WIB hingga pukul 22:00 WIB malam menjaga parkiran di Warung Nasi Ampera tepatnya di tanjakan Selarong Jalan Raya Puncak KM. 72, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.

Sudah sekitar 3 tahun ia melakoni pekerjaan sebagai juru parkir usai terkena dampak akibat pandemi covis pada tahun 2020 lalu.

Dirinya menjadi tukang parkir tercatat sudah sejak 2020 lalu.

"Awalnya saya jadi supir, cuman waktu itu covid saya keluar. Karena nggak ada penghasilan saya meminta ke bos (pemilik Ampera) untuk meminta lapak parkir dan Alhamdulillah dikabulkan," ujarnya saat ditemui TribunnewsBogor.com.

Sejak pagi, ia sudah berada di lokasi parkiran Warung Nasi Ampera.

Bahkan, ia tak segan membantu beres-beres saat ia tiba di lokasi parkiran warung makan tersebut.

"Pagi dari rumah nyampe Warung Nasi Ampera saya beres-beres dulu, ya walaupun bukan tugas saya ya beres-beres tapi apa salahnya membantu," paparnya.

Menurut Roni, penghasilannya sebagai juru parkir tak menentu.

Jika mujur, ia bisa membawa pulang uang Rp 200 ribu untuk anak istrinya di rumah.

"Ya kalau lagi rameh nyampe Rp 200.000 kalau sepi setengahnya, sayakan parkir mah gak digaji dari restoran," ungkapnya.

Meskipun pendapatannya tidak seberapa dirinya mengaku masih bersyukur karena pihak restoran setiap harinya masih memberikan makan.

"Alhamdulillah ya walaupun gak seberapa setiap hari saya diberi jatah makan sekali, apabila kurang minta nasinya aja tinggal beli lauk," terangnya.

Uang yang didapatnya dari hasil parkir tersebut ia gunakan untuk keperluan keluarga.

Dalam satu keluarganya ia harus menghidupi istri beserta anak semata wayangnya.

"Cukup gak cukup dicukup-cukupi aja, buat istri, anak sekolah yang sekarang mau SMA sama bayar kontrakan," kata dia.

Selain menjadi tukang parkir tak jarang pula Roni mengambil pekerjaan sampingan guna mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.

"Saya mah apa aja buat tambahan kadang suruh nyupir atau apapun, sekarang aja saya suruh nyupirin ke Garut ya udah saya ambil. Lumayan kan ya buat nambahin kebutuhan apalagi pengeluaran sekarang lagi besar-besarnya buat anak daftar SMA," paparnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved