Tangis Gadis Remaja Temukan Jasad Ibunya 6 Tahun Dicor Ayah di Rumah: Mau Lihat Mamakku

Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi yang ditemui di lokasi, mengatakan, korban dibunuh oleh suaminya sekitar 2018 lalu.

|
Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
Istimewa
Tangis Gadis Remaja Temukan Jasad Ibunya 6 tahun Dicor Ayah di Rumah 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang gadis remaja tak kuasa menahan tangisnya saat tahu ibu kandungnya, Jumiati (35) dibunuh oleh ayahnya H (42) sendiri.

Ia tak pernah menyangka jika ibu yang dicarinya selama 6 tahun ini ternyata dicor oleh ayahnya sendiri di dalam rumah.

Peristiwa ini terjadi di jalan Kandea 2, Kecamatan Bontoala, Makassar.

Aksi kekejaman H yang dilakukan pada tahun 2018 lalu itu baru terungkap enam tahun kemudian, Minggu (14/4/2024) siang.

Anak korban sebut saja Melati (bukan nama sebenarnya) mengungkap kesakasian yang terjadi 6 tahun silam.

Menurut Melati, saat itu ia masih duduk di kelas IV Sekolah Dasar.

Saat itu, ia melihat Jurniati dalam kondisi terbaring di lantai tak sadarkan diri.

"Saya hampir tidak mengenalinya karena wajahnya sudah bengkak. 2 hari kemudian setelah pulang sekolah saya msih melihat mama saya terbaring di tempat yang sama," kata anak korban melanjutan.

Saya itu, ia juga melihat ayahnya membawa material bangunan ke dalam rumah.

"Saya melihat bapak saya membawa masuk ke dalam rumah pasir dan semen kemudian memberitahukan kepada saya," kata dia.

Saat itu, ia diminta sang ayah untuk berbohong.

"kalau ada yang bertanya semen itu ununtuk apa, saya harus jawab untuk membuat kolam ikan," terang gadis remaja yang kini sudah berusia 17 tahun tersebut.

Cerita anak korban, ibunya dibunuh ayah kandung
Cerita anak korban, ibunya dibunuh ayah kandung (tangkapan layar)

"Bapak saya kemudian mengajari saya dan asik saya yang waktu itu masih berumur 5 tahun bahwa jika ada yang bertanya mama kamu kemana?"

"Sampaikan bahwa mama mu pergi entah kemana" kata gadis remaja menirukan ucapan sang ayah dilansir TribunnewsBogor.com dari melansir akun @kabarnegeri.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi yang ditemui di lokasi, mengatakan, korban dibunuh oleh suaminya sekitar 2018 lalu.

"Kejadiannya ini 2018. Berarti sudah enam tahun," kata Irjen Pol Andi Rian.

Saat ini, pelaku H lanjut Andi Rian telah diamankan oleh personel Satreskrim Polrestabes Makassar.

"Tersangka sudah kita amankan, dan sementara dalam pendalaman," bebernya.

Saat coran digali, mayat Juniarti tertimbun sejak enam tahun lalu itu, pun menyisakan tulang belulang.

Tulang belulang itu pun dibungkus Tim Dokpol menggunakan kantong mayat orange.

Pantauan di lokasi, kantongan mayat itu tampak dilipat lalu dibawa ke dalam ambulans.

Saat kantongan dibawa dari dalam rumah menuju ambulans, anak korban F (17) tampak histeris.

"Mamakku, mauka lihat mamakku," ucap F dengan nada histeris.

Tim Dokpol Biddokkes Polda Sulsel mengamankan barang bukti TKP penemuan jasad wanita dikubur di belakang rumah Jl Kandea 2, Kecamatan Bontoala, Makassar, Minggu (14/4/2024) siang.
Tim Dokpol Biddokkes Polda Sulsel mengamankan barang bukti TKP penemuan jasad wanita dikubur di belakang rumah Jl Kandea 2, Kecamatan Bontoala, Makassar, Minggu (14/4/2024) siang. (TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN EMBA)

Begitu juga saudara J yang menyaksikan di rumah tetangga, tampak histeris melihat bungkusan tulang belulang J dibawa petugas ke ambulans.

Informasi yang diperoleh dari salah satu petugas yang ikut menggali timbunan, tulang belulang J masih utuh mulai dari kaki hingga kepala.

"Alhamdulillah masih utuh semua, korban mengenakan pakaian warna biru dan celana kotak-kotak," sebutnya.

Untuk kedalaman galian yang dibuat H untuk menimbun istrinya, kata dia, sekitar 15 centimeter.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved