Menjajal Angkot Listrik Kota Bogor, Sudah Nyaman Tapi Belum Jadi Favorit Warga

TribunnewsBogor.com pada Selasa (30/4/2024) mencoba menjajal naik angkot listrik ini dari pemberhentian Sempur menuju Cidangiang

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Naufal Fauzy
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Operasional angkot listrik di Kota Bogor saat ini, Selasa (30/4/2024). 

Kata Nurjaman, jarak waktu antara angkot listrik ini hanya 15 menit saja.

“Biasanya 15 menit kalau yang pagi. Nah kalau yang siang itu karena kondisi jalannya juga macet kan jadinya kondisional. Ya kisaran 10-15 menit lah gitu,” ungkapnya.

Meski nyaman, angkot listrik ini ternyata masih belum menjadi transportasi masyarakat Kota Bogor.

Masih banyak yang menjadikan angkot listrik ini sebagai sarana wisata saja.

“Banyak. Itu yang biasanya pengen ngejajal doang. Jadi mereka sengaja naik dari Cidangiang terus kembali ke Cidangiang lagi,” ujarnya.

Rata-rata penumpangnya itu ialah mahasiswa dan pelajar SMA.

“Ya mahasiswa lah ya. Ada juga anak SMP sampai SMA. Mereka ngejajal aja gitu,” ungkapnya.

Dengan hal tersebut, angkot listrik ini pun masih sepi penumpang hingga kini.

“Kalau saya kan ini narik shift siang. Shift siang itu jam 12 sampai jam 7 malam. Nah ini baru dua penumpang. Padahal udah dua rit,” ungkapnya.

Ia berharap, angkot listrik ini menjadi sarana teansportasi utama masyarakat Kota Bogor.

“Ada juga yang memang udah rajin naik angkot. Itu kebanyakan ibu-ibu. Mereka inginnya sih semua angkot di Kota Bogor kaya angkot listrik ini,” jelasnya.

Penghasilan Sopir

Penghasilan Nurjaman menjadi sopir angkot listrik ini hanya 75 ribu dalam sehari.

“Nah kalau angkot listrik itu dihitungnya perhari. Perharinya itu 75 ribu saat operasionalnya. Sementara pendapatannya segitu,” sambung Nurjaman.

Meski pendapatannya hanya Rp 75 ribu, Nurjaman mengaku lebih nyaman menjadi sopir angkot listrik ini.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved