Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Sesaknya Bernapas di Parung Panjang Bogor, Kualitas Udara Pagi Mendekati Ambang Tidak Sehat

Debu pekat menyelimuti wilayah Jalan Muhammad Toha, Kampung Parung Panjang, Kabupaten Bogor sekitar pukul 10.00 WIB, Sabtu (4/5/2024).

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Jalan Muhammad Toha, Kampung Parung Panjang, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, yang menjadi jalan perlintasan truk tambang kondisinya sangat gersang, Sabtu (4/5/2024) pagi. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, PARUNG PANJANG - Meski masih pagi, namun kondisi udara di kawasan Parung Panjang, Kabupate Bogor sudah mendekati kategori tidak sehat.

Debu pekat menyelimuti wilayah Jalan Muhammad Toha, Kampung Parung Panjang, Kabupaten Bogor sekitar pukul 10.00 WIB, Sabtu (4/5/2024).

Melihat aplikasi ISPU NET milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK) sampai pukul 10.00 WIB, kualitas udara di lokasi tersebut mendekati ambang batas tidak sehat.

Saat ini, partikel debu mendominasi dengan capaian angka 84 atau hanya berjarak 16 partikel lagi dengan kualitas tidak sehat.

“Ya emang begini kondisinya disinimah. Debunya parah ya walaupun masih pagi,” kata warga setempat, Munawir saat dijumpai TribunnewsBogor.com.

Saking parahnya, ia mengaku sama sekali tidak pernah merasakan udara segar pagi hari.

“Saya asli sini dari lahir. Kondisinya memang begini dari dulu waktu saya kecil. Gabisa ngerasain udara segar pagi hari. Boro-boro udara segar, dikasih adem (dingin) aja udah bersyukur banget. Tapi, kayanya gamungkin sih,” ungkapnya.

Kondisi ini diperparah dengan aktifitas truk tambang yang melintas.

“Sekarang kan memang belum jam operasional. Kondisi debunya masih belum parah banget. Nanti, pas jam operasional tuh saya sampai pake masker kalau keluar,” ujarnya.

Ia menyebutkan kondisi kampungnya ini lebih parah dari Jakarta.

“Jakarta cuman panasnya aja kan. Debunya kurang. Nah, kalau disini dua-duanya. Panas sama debunya jadi satu,” ujarnya.

Beruntungnya, ia tidak pernah mengalami penyakit saluran pernafasan akibat debu ini.

“Alhamdulillah belum pernah sampai kena penyakit gitu (saluran pernapasan). Mungkin udah terbiasa kali ya,” ungkapnya.

Ajis (34) salah seorang pengendara ojek online mengatakan, ia harus selalu menggunakan masker ketika mencari orderan di kawasan ini.

“Masker mah saya selalu pakai. Saya juga bawa stok kalau ngebid (nyari orderan) disini,” kata Ajis dijumpai TribunnewsBogor.com di salah satu warung.

Ia mengaku hanya mencari orderan di kawasan ini sampai siang hari.

“Sisanya saya nyari di tempat lain. Kalau di sini ya paling lama sampai siang hari aja,” ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved