Tangis Pilu Anak Lihat Potongan Tubuh Ibu yang Dimutilasi Ayah, Ternyata Pelaku Titip Pesan

CP melalui keluarganya mengurai fakta asli soal isu penyebab sang ayah membunuh ibunya karena jeratan utang Rp150 juta.

Ya, belakangan viral isu bahwa pemicu tersangka kasus suami mutilasi istri Tarsum tega menghabisi nyawa Yanti karena utang ratusan juta.

Utang tersebut disinyalir adalah milik anak Tarsum dan Yanti, yaitu CP yang terjerat judi slot.

Tarsum nekat membunuh dan memutilasi sang istri, Yanti pada Jumat (3/5/2024) sekira pukul 07.30 WIB pagi.

Aksi sadis yang dilakukan Tarsum sontak membuat warga Desa Cisontrol, Blok Cimeong Dusun Sindangjaya, Kecamatan Rancah, Ciamis, Jawa Barat terkejut.

Hingga akhirnya warga pun bersama-sama dengan pihak kepolisian mengamankan Tarsum yang tampak linglung usai membunuh sang istri.

Kasus yang menghebohkan satu Indonesia itu kini tengah ditangani Polres Ciamis.

Baca juga: Cerita Heroik Serka Karnita Duel Lumpuhkan Pelaku Mutilasi di Ciamis, Warga Mundur: Pisau Kena Perut

Tarsum pun resmi ditahan dan bakal diperiksa kejiwaannya pada esok hari, Senin (6/5/2024).

Sementara pihak kepolisian masih menyelidiki kasus suami mutilasi istri, belakangan muncul isu miring soal pemicu pembunuhan itu terjadi.

Di media sosial viral kabar bahwa pelaku deresi karena harus menanggung utang anaknya yang terjerat judi online sebanyak Rp150 juta.

Membantah

Atas kabar tersebut anak korban dan pelaku yang diwakili keluarganya pun akhirnya buka suara.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari akun @inforancah, keluarga membantah tudingan bahwa anak korban punya utang ratusan juta.

Kerabat korban menegaskan pihaknya tidak punya utang Rp150 juta.

"Saya pribadi perwakilan keluarga CP, anak korban. Beredar info utang Rp150 juta, itu hoaks tidak benar. Saya sudah konfirmasi ke keluarga terutama ke CP (berita soal utang tidak benar)," tulis perwakilan keluarga korban, dikutip pada Minggu (5/5/2024).

Baca juga: Tarsum Sempat Titip Anak Sebelum Mutilasi, Pak RT Dibuat Tak Percaya, Kecolongan Berbuah Gempar