Bocah Lapar di Bojonggede Tak Terima Bantuan Pemerintah, Kades Kini Larang Beri Donasi: Saya Tutup
Kades Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede kini melarang orang yang mau memberikan donasi kepada Gibran, bocah lapar di wilayahnya.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: widi bogor
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Bocah yang menangis kelaparan di Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor ternyata tak pernah terima bantuan dari pemerintah.
Tak heran jika Gibran (6) sampai menangis meminta makan kepada ibunya karena lapar.
Sang ayah, Hamzah, diketahui merupakan pekerja bangunan.
Ibunya juga disebut bekerja, namun tidak diketahui pekerjaannya apa.
Sehari-harinya, Gibran sering diberi makan oleh tetangganya.
Orangtua Gibran ternyata belum terdaftar dalam daftar penerima bantuan.
Padahal menurut Camat Bojonggede, Tenny Ramdhani, keluarga Gibran termasuk kategori tidak mampu dan memerlukan perhatian dari pemerintah.
Namun Gibran dan keluarganya belum masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTSK) sebagai penerima bantuan.
Tenny Ramdhani mengaku sudah mengonfirmasi hal itu ke RT dan RW setempat.
"Sebetulnya sudah (didata), namun keluarga belum sempat memberikan data-data yang jadi persyaratan untuk bisa didaftarkan," kata Tenny kepada TribunnewsBogor.com.
Tenny Ramdhani pun mengaku dirinya baru tahu kondisi Gibran setelah viral di mesia sosial.
Ia memastikan kalau saat ini Gibran dan keluarganya sudah didaftarkan DTSK.
Bahkan Gibran dan keluarganya juga kini sudah terdaftar di BPJS Kesehatan.
Sementara itu, Kades Rawapanjang, Mohammad Agus kini justru membatasi pemberi donasi ke rumah Gibran.
Bahkan ia sempat menegur petugas dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang mengunjungi rumah Gibran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.