Bocah Lapar di Bojonggede Tak Terima Bantuan Pemerintah, Kades Kini Larang Beri Donasi: Saya Tutup
Kades Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede kini melarang orang yang mau memberikan donasi kepada Gibran, bocah lapar di wilayahnya.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: widi bogor
Padahal kedatangan petugas Kemensos itu untuk memberikan bantuan pada Hamzah, ayah Gibran.
Bahkan sempat terjadi ketegangan di mana Mohammad Agus bersama jajarannya langsung menghampiri petugas Kemensos.
"Siapa yang mengarahkan ke sini?," tanya Mohammad Agus.
Kades Rawapanjang itu pun dengan tegas mengatakan kalau dirinya tidak berkenan dengan kedatangan petugas Kemensos itu ke rumah Hamzah.
Sebab menurut Mohammad Agus, rumah Hamzah itu sudah ditutup untuk siapapun.
"Tempat ini kita close untuk siapapun, kalau mau nyari informasi di kantor kami," kata Agus lagi.
Menurut Mohammad Agus, ia melarang siapapun datang ke rumah Gibran untuk menghindari adanya kecemburuan sosial.
Sehingga menurut dia, jika ada bantuan untuk Gibran maka akan diatur oleh pihak desa.

Ia beralasan bahwa bukan hanya Gibran dan keluarganya saja yang butuh bantuan.
"Kok yang diperhatikan dia doang, padahal kan masih banyak rakyat kita yang butuh perhatian," kata Mohammad Agus.
Sebelumnya, Agus bahkan mengancam konten kreator yang memviralkan Gibran.
Ia meminta Ahmad Saugi untuk menghapus kontennya di media sosial.
Kalau tidak, Mohammad Agus akan melaporkan Ahmad Saugi ke kantor polisi.
Ahmad Saugi juga diminta untuk membuat video permintaan maaf di sosial media.
Aksi Mohammad Agus ini kemudian membuat publik marah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.