Klaim Pj Bupati Bogor Soal Atasi Kasus Gibran Kelaparan, Camat Bojonggede Tahu yang Sebenarnya

Gibran, bocah yang tinggal di Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor menjadi sorotan.

Penulis: yudistirawanne | Editor: Yudistira Wanne
kolase Instagram
Sosok emak-emak asal Bojonggede, Kabupaten Bogor yang viral karena membentak anaknya bernama Gibran yang kelaparan. Belakangan terkuak bahwa Gibran kerap disiksa oleh ibunya hingga punya bekas luka di wajah. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Gibran, bocah yang tinggal di Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor menjadi sorotan.

Bukan karena prestasi, Gibran viral lantaran menangis akibat kelaparan.

Pada saat itu, Gibran berusaha meminta makan kepada ibu kandungnya. Bukan sambutan, Gibran justru mendapatkan bentakan dari sang ibu.

Tak hanya itu, Gibran juga disiram air.

Baca juga: Akhir Drama Kisah Bocah Kelaparan di Bojonggede, TikTokers yang Viralkan Gibran Kini Tersenyum Lega

Sontak peristiwa itu viral dan menjadi perbincangan publik.

Usai viral, Pemerintah Kecamatan Bojonggede dan Desa Rawapanjang mengunjungi rumah Gibran.

Beberapa hari kemudian,  PJ Bupati Bogor, Asmawa Tosepu angkat bicara terhadap kasus bocah kecil bernama Gibran di wilayah Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.

Ia mengatakan bawahannya sudah mengambil langkah-langkah penanganan terhadap hal itu.

Bahkan, ia mengklaim bawahannya sudah bergerak sebelum kejadian itu menjadi bahan perbincangan.

"Jauh sebelum viral itu sebenarnya camat atau kepala desa sudah melakukan langkah-langkah. Silahkan hubungi pa camat Bojonggede," ujarnya kepada wartawan, Rabu (8/5/2024).

Kejadian Usai Anak Nangis Minta Makan, Tabiat Ibu Gibran Dibongkar Tetangga : Cari Nih Perempuan
Kejadian Usai Anak Nangis Minta Makan, Tabiat Ibu Gibran Dibongkar Tetangga : Cari Nih Perempuan (TribunnewsBogor.com/Ist)

Ia pun kembali menegaskan bahwa jajarannya sudah bergerak untuk menindaklanjuti persoalan ini.

"Tapi kemudian kan namanya media apalagi media sosial itu memviralkan seolah-olah tidak ada langkah pemerintah, tapi sebenarnya sudah dilakukan langkah-langkah yang memang seharusnya dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakat," ucapnya.

Camat Bojonggede bergerak

Sebelumnya, Camat Bojonggede, Tenny Ramdhani mengatakan setelah video viral tersebut pihaknya bergerak untuk mendatangi keluarga Gibran.

Ia pun langsung mengunjungi kediaman keluarga Gibran untuk melihat kondisi sang anak dan memberikan support khususnya kepada ayah dari Gibran yang saat itu ada di rumah.

"Kami memberikan dukungan moril, motivasi kepada bapak Hamzah. Kemudian membawa bantuan baik berupa makanan maupun juga family kit dan lain-lain," ujarnya, Selasa (7/5/2024).

Berdasarkan hasil assessment yang dilakukan, keluarga tersebut masuk dalam kategori tidak mampu yang memerlukan perhatian dari pemerintah.

Baca juga: Usai Bikin Gibran Kelaparan, Ibu Kandung Menghilang, Warga: Padahal Suaminya Selalu Kirim Uang

Kendati demikian, keluarga tersebut tidak masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai penerima manfaat dari pemerintah.

"Kami sudah konfirmasi ke RT/RW kenapa tidak didata dan sebagainya. Sebetulnya sudah, namun keluarga belum sempat memberikan data-data yang menjadi prasyarat untuk bisa didaftarkan," katanya.

Kemudian ia melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor, keluarga tersebut untuk didaftarkan sebagai keluarga penerima manfaat.

Ia mengatakan, langkah tersebut diambil untuk jangka panjang dalam memberikan kesejahteraan bagi keluarga yang bersangkutan.

"Alhamdulillah BPJSnya sudah terdaftar, sudah mulai didaftarkan DTKS dan sudah menjdi bagian dari keluarga penerima bantuan secara berkelanjutan," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan langkah berikutnya adalah akan terus berkomunikasi dengan Dinsos Kabupaten Bogor dalam untuk memberikan perhatian terhadap Gibran.

Begitupun dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk & Keluarga Berencana (DP3A2PKB) untuk memberikan pendampingan lanjutan.

"Di mana di situ ada bidang yang membidangi perlindungan anak. Bidang tersebut kami mohon diusulkan untuk mendampingi anak-anak ini supaya bisa diberikan pendekatan pendampingan bagaimana menguatkan mental-mental mereka sehingga mereka tidak mengalami trauma," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved