Kabupaten Bogor Tekan Food Waste, Hanya 4 Persen Sampah yang Masuk ke TPA Lewat Inovasi Ngupahan

Kabupaten Bogor mengklaim berhasil menekan sampah makanan (food waste) melalui penerapan aplikasi NGUPAHAN (Ngabagi, Ngubah, Ngurai Sampah Makanan).

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Vivi Febrianti
Pemkab Bogor
Sekda Kabupaten Bogor saat menjelaskan aplikasi NGUPAHAN di depan jajaran tim validasi Innovative Government Award (IGA) 2025. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kabupaten Bogor mengklaim berhasil menekan sampah makanan (food waste) melalui penerapan aplikasi NGUPAHAN (Ngabagi, Ngubah, Ngurai Sampah Makanan).

Ini merupakan salah satu inovasi digital Pemerintah Kabupaten Bogor yang dikembangkan melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor.

Diperkenalkan sebagai solusi pengelolaan pangan berkelanjutan yang melibatkan teknologi digital. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika mengatakan, Kabupaten Bogor memiliki wilayah yang sangat luas dengan jumlah penduduk mencapai 6 juta jiwa.

Kondisi ini menuntut pemerintah daerah untuk terus menghadirkan terobosan yang mempermudah akses layanan publik, salah satunya melalui aplikasi “NGUPAHAN”.

“Rentang kendali Kabupaten Bogor ini sangat luas. Kadang pergi ke titik tertentu bisa lebih jauh daripada ke Bandung. Karena itu, aplikasi Ngupahan sangat membantu, terutama bagi daerah-daerah pelosok,” kata Ajat dalam keterangannya, Selasa (18/11/2025).

Aplikasi ini menjadi integrasi penting dalam pengembangan Taman B2SA Digital, sebuah model edukasi dan pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan pola konsumsi beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA).

Menurutnya, inovasi itu tidak hanya diapresiasi melalui perspektif pelayanan publik, tetapi juga menjadi bagian dari capaian indikator SDGs.

Menurut Ajat, Kabupaten Bogor berhasil menekan food waste hingga menjadi hanya 4 persen dari total sampah domestik yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). 

“Alhamdulillah, sampah makanan yang masuk ke TPA hanya 4 persen. Ini memudahkan teman-teman di Dinas Lingkungan Hidup dan menjadi bukti bahwa perubahan perilaku masyarakat mulai terbentuk,” terang Ajat.

Aplikasi NGUPAHAN ini menjadi salah satu inovasi yang dicek langsung implementasinya oleh jajaran tim validasi Innovative Government Award (IGA) 2025.

Termasuk pula inovasi SiGardaMas (Strategi Optimalisasi Rujukan Gawat Darurat Berbasis Masyarakat) gagasan RSUD Dr. K.H. Idham Chalid Ciawi yang juga menjadi salah satu inovasi unggulan Kabupaten Bogor.

"Inovasi bukan hanya dibuat untuk lomba, tetapi karena memang dibutuhkan masyarakat,” ungkap Ajat.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved