BIODATA
BIODATA Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki yang Sebut Hitler Bakal Iri dengan Genosida Netanyahu
Simak biodata Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki (Turkiye) yang sindir keras PM Israel Benjamin Netanyahu bisa bikin Adolf Hitler iri.
Penulis: Tiara A. Rizki | Editor: Tiara A. Rizki
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Simak biodata Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki (Turkiye) yang sindir keras PM Israel Benjamin Netanyahu bisa bikin Adolf Hitler iri.
Dikutip dari i24news.tv, orang nomor satu di Turki itu menggambarkan serangkaian perbandingan antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemimpin Nazi Adolf Hitler.
Erdogan tak segan-segan menyebut Gaza sebagai 'kamp konsentrasi'.
Menurut Erdogan, PM Israel Benjamin Netanyahu “telah mencapai tingkat yang akan membuat [Adolph] Hitler iri dengan metode genosida yang ia kemukakan.”
Hal ini sebagaimana diwartakan Anadolu News Turki, mengutip komentar yang diberikan kepada surat kabar Kathimerini di Yunani.
Israel telah membunuh anak-anak dan perempuan, menindas warga sipil, serta membuat orang-orang yang tidak bersalah kelaparan, kehausan, dan kekurangan obat-obatan.
Lebih lanjut, Erdogan menyebut Jalur Gaza sebagai “penjara terbuka, tidak hanya setelah 7 Oktober, tapi bertahun-tahun sebelumnya, seperti kamp konsentrasi.”
Pernyataan tersebut menyusul serangkaian sebutan serupa yang dilontarkan pemimpin Turki tersebut terhadap Benjamin Netanyahu dalam beberapa bulan terakhir.
Erdogan telah berkali-kali membandingkan Benjamin Netanyahu dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler, serta diktator Uni Soviet Joseph Stalin dan pemimpin fasis Italia Benito Mussolini.
Adapun Recep Tayyip Erdogan sudah menunjukkan dukungan yang kuat terhadap Hamas.
Akibatnya, hubungan diplomatis Turki dan Israel dikabarkan renggang.
Pada awal Mei 2024, Ankara telah mengumumkan akan menghentikan semua ekspor dan impor ke dan dari Israel.

BIODATA Recep Tayyip Erdogan
Nama lengkap: Recep Tayyip Erdoğan
Tempat, tanggal lahir: Kasimpasa Istanbul, Turki 26 Februari 1954
Nama orangtua: Ahmet dan Tenzile Erdogan.
Pendidikan:
- Sekolah Dasar Kasımpaşa Piyale (lulus tahun 1965)
- Sekolah Imam Hatip Istanbul (Sekolah Menengah Kejuruan Keagamaan) (lulus tahun 1973)
- Sekolah Menengah Eyüp (Diploma).
- Fakultas Ekonomi dan Ilmu Administrasi di Universitas Marmara (lulus diploma tahun 1981).
Baca juga: BIODATA Macklemore, Rapper AS yang Bela Palestina dan Kecam Israel, Hujat Joe Biden di Lagu Barunya
Baca juga: BIODATA Rishi Sunak, PM Inggris yang Minta Maaf setelah Dikritik Perkara Adidas Samba
Baca juga: BIODATA Retno Marsudi, Menlu RI yang Dapat Penghargaan atas Konsistensi Dukungan pada Palestina
Baca juga: BIODATA Jusuf Kalla, Wapres RI ke-10 dan 12 yang Diminta Hamas Memediasi Konflik Israel-Palestina
Dikutip dari laman kepresidenan Turkiye https://www.tccb.gov.tr/, sejak muda, Recep Tayyip Erdogan sudah tertarik dengan dunia politik.
Dari tahun 1969 hingga 1982, ia juga tertarik pada sepak bola yang mengajarkannya pentingnya kerja tim dan semangat di masa muda.
Erdogan muda pun aktif berorganisasi, termasuk aktif di cabang mahasiswa Asosiasi Mahasiswa Nasional Turki selama masa sekolah menengah dan universitasnya.
Ia pernah Erdogan terpilih sebagai Kepala Cabang Pemuda MSP Beyoğlu pada 1976 dan Kepala Cabang MSP Pemuda İstanbul di tahun yang sama.
Selanjutnya, ia bergabung dengan Partai Kesejahteraan, yang didirikan pada tahun 1983, dan terpilih sebagai Ketua Partai Kesejahteraan Distrik Beyoğlu pada 1984.
Pada tahun 1985, ia terpilih sebagai Ketua Partai Kesejahteraan Provinsi İstanbul dan di tahun yang sama, ia menjadi anggota Dewan Eksekutif Pusat Partai Kesejahteraan.
Recep Tayyip Erdogan juga pernah menjabat sebagai Kepala Provinsi Istanbul, dan aktif melaksanakan proyek yang bertujuan untuk mendorong partisipasi perempuan dan pemuda dalam politik.
Proyek ini membuat Partai Kesejahteraan sukses besar pada pemilihan walikota di Beyoğlu tahun 1989.
Dalam pemilihan umum (pemilu) lokal pada 27 Maret 1994, Recep Tayyip Erdogan terpilih sebagai Walikota Metropolitan İstanbul.
Ia sukses menangani berbagai masalah kronis di kota tersebut dengan manajemen dan kerja tim yang baik.
Misalnya, masalah air diatasi dengan pemasangan pipa baru sepanjang ratusan kilometer, masalah sampah diselesaikan melalui pembangunan fasilitas daur ulang paling modern, dan masalah polusi udara diakhiri dengan proyek gas alam yang dikembangkan pada masa pemerintahannya.
Mengenai kemacetan lalu lintas dan kebuntuan transportasi, lebih dari 50 jembatan, jalan raya dan tol dibangun, serta masih banyak lagi proyek yang dikembangkan.
Erdogan juga mengambil tindakan pencegahan yang sangat ketat untuk penggunaan sumber daya kota yang benar dan mencegah korupsi.
Kesuksesan sebagai Walikota Istanbul pun membuat Recep Tayyip Erdogan menjadi contoh yang baik bagi walikota lainnya dan menuai kepercayaan dari masyarakat.
Akan tetapi, karir Recep Tayyip Erdogan sebagai Walikota Istanbul berakhir setelah ia dipenjara karena membacakan puisi dari sebuah buku yang direkomendasikan oleh Kementerian Pendidikan Nasional dan diterbitkan oleh sebuah lembaga negara saat pidato di depan umum di Siirt, 12 Desember 1997.
Setelah menjalani hukuman 4 bulan penjara, Erdogan mendirikan Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) pada 14 Agustus 2001 bersama teman-temannya.
Partai AK pun menjadi gerakan politik yang mendapat dukungan publik paling luas di Turki pada tahun pertama pendiriannya.
Partai AK juga satu-satunya partai yang berkuasa dengan dua pertiga mayoritas di Majelis Agung Nasional Türkiye di berakhirnya pemilihan parlemen yang diadakan pada 2002.
Selanjutnya, Erdogan yang tidak menjadi calon anggota parlemen pada pemilu tanggal 3 November 2002 karena keputusan pengadilan yang menentangnya pada saat itu, mengikuti pemilihan wakil pembaharuan yang diadakan pada 9 Maret 2003 di Siirt.
Ia pun meraih 85 persen suara dalam pemilu itu, ia menjadi wakil dari Siirt untuk masa jabatan ke-22.
Lalu, Recep Tayyip Erdogan resmi menjabat sebagai Perdana Menteri pada tanggal 15 Maret 2003.
Dengan cita-cita agar negara terus berkembang, Turkiye mencapai kemajuan besar dalam demokratisasi, transparansi, dan pencegahan korupsi.
Sejalan dengan hal ini, inflasi yang belum teratasi dan berdampak buruk terhadap perekonomian negara dan psikologi masyarakat selama beberapa dekade juga dapat dikendalikan.
Program-program Rece[ Tayyip Erdogan sebagai PM Turki digambarkan sebagai titik balik dalam sejarah negara tersebut sekaligus menjadi bagian dari upaya untuk bergabung dengan Uni Eropa.
Recep Tayyip Erdogan, sebagai Ketua Umum Partai AK, meraih kemenangan besar dalam pemilihan parlemen yang diadakan pada 22 Juli 2007 dan mendirikan pemerintahan Republik Türkiye ke-60 dengan memenangkan 46,6% suara dan menerima mosi percaya.
Erdogan, yang memperoleh 49% suara, tampil penuh kemenangan di akhir pemilihan parlemen yang diadakan pada 12 Juni 2011 dan mendirikan pemerintahan ke-61.
Selain terpilih sebagai Presiden ke-12 Turkiye pada 10 Agustus 2014, Recep Tayyip Erdogan juga merupakan Presiden pertama Republik Türkiye yang dipilih melalui pemungutan suara.
Recep Tayyip Erdogan terpilih kembali sebagai Presiden Turki, memperoleh 52,18% suara pada putaran kedua pemilihan Presiden yang diadakan pada 28 Mei 2023.
Ia dilantik pada 3 Juni 2023 di Majelis Agung Nasional Türkiye, dan upacara pelantikan diadakan di Kompleks Kepresidenan setelahnya.
Recep Tayyip Erdoğan menikah dengan Emine Erdoğan dan memiliki 4 anak.
(TribunnewsBogor.com/Tia)
Biodata Profil Jamaludin Malik, Anggota DPR RI 2024-2029 Viral Pakai Kostum Ultraman Saat Pelantikan |
![]() |
---|
Biodata Profil Andrew Andika, Aktor Inisial AA yang Ditangkap Polisi karena Kasus Narkoba |
![]() |
---|
Biodata Profil Tia Rahmania, Anggota DPR Terpilih yang Dipecat PDIP setelah Kritik Wakil Ketua KPK |
![]() |
---|
Biodata Profil Yuli Hastuti: Disebut Bupati Termiskin di Indonesia, Harta Kekayaan Cuma Rp367 Juta |
![]() |
---|
Biodata Profil Nico Afinta, Dulu Dicopot karena Tragedi Kanjuruhan, Kini Dilantik Sekjen Kemenkumham |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.