Kisah Penjaga Warung Madura Dibunuh di Tangerang, Jimat Hitam di Pinggang Korban Curi Perhatian

Ia berani mengatakan bahwa benda itu adalah jimat karena warga dan penyidik kepolisian mengatakan hal serupa.

|
Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
Kolase Tribun Bogor/ist/Warta Kota
Kisah Penjaga Warung Madura Dibunuh di Tangerang, Jimat Hitam di Pinggang Korban Curi Perhatian 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang pria berinisial AH (32) ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan.

Jasad korban yang merupakan penjaga warung Madura itu ditemukan terbungkus kain sarung di daerah Pamulang, Tangerang Selatan, Sabtu (11/5/2024).

Saat ditemukan, korban dalam kondisi luka bekas senjata tajam disekujur tubuhnya.

Rupanya, korban dibunuh lalu jasadnya dibuang ke lokasi tersebut.

Awalnya, warga sekitar tak ada yang mengenali korban.

Namun, setelah polisi melakukan penyelidikan dan menggali keterangan sejumlah saksi identitas korban pun akhirnya terungkap.

AH diketahui pria asal Sumenep, Madura yang membuka warung klontong di wilayang Pamulang, Tangerang Selatan.

"Benar, jadi si korban dibunuh di warungnya, dibawa sama pelaku di lokasi pembuangan," ujar Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully,  Senin (13/5/2024).

Baca juga: Tampang Penjaga Warung Madura yang Bungkus Mayat Bos Pakai Kain Sarung, Tukang Soto Kini Tak Jualan

Namun, ada yang menarik soal penemuan mayat penjaga warung Madura ini.

Saat ditemukan, selain tubuh korban terbungkus kain sarung, polisi juga menemukan benda diduga jimat milik korban.

Tali serupa tali sepatu itu tampak tersambung dengan bungkusan kain berbentuk persegi yang juga berwarna hitam.

Ilustrasi
Ilustrasi (Tribun Kaltim)

Ukuran bungkusan kain itu sendiri sekitar tiga jari orang dewasa.

"Jujur saya enggak menyangka melihat itu. Kalau zaman dulu, istilahnya itu jimat," ujar Ketua RT setempat bernama Wawan Supriyanto (56) kepada Kompas.com, Sabtu.

Pak RT mengaku tidak mengetahui pasti apa isi bungkusan kain kecil itu.

Ia mengaku belum pernah melihat benda seperti itu sebelumnya.

Ia berani mengatakan bahwa benda itu adalah jimat karena warga dan penyidik kepolisian mengatakan hal serupa.

"Saya juga awalnya demi Allah enggak berani nyebut itu jimat. Tapi memang ada obrolan kayak begitu bersama warga dan polisi yang datang tadi," ujar Wawan.

Dihabisi Keponakan

Korban AH rupanya dihabisi keponakannya sendiri yakni FA (23).

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully mengatakan, korban dan pelaku sosok yang saling mengenal dan berasal dari daerah yang sama.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, korban diduga dihabisi menggunakan golok oleh keponakannya sendiri.

"(Dibunuh) pakai golok, itu golok buat motong kelapa. Jadi di sebelah kiri warung Madura itu ada yang jualan kelapa," sambung dia.

Titus menuturkan, korban memiliki warung kelontong tersebut, lalu pelaku diboyong korban dari Sumenep, Madura, untuk membantu menjaga warung kelontong.

"Kalau korban itu dia punya toko kelontong di daerah Pamulang sana, bukan PNS. Aslinya orang Sumenep, keluarganya di Sumenep," katanya.

"Dia usaha buka toko kelontong di situ. Terus dia tinggal di situ sama ponakannya, yang mana pelakunya itu si ponakannya itu," lanjut Titus.

Ia menuturkan, pelaku baru tinggal bersama korban selama empat bulan.

Polisi melakukan olah TKP di lokasi temuan mayat pria terbungkus sarung di Pamulang, Tangsel, Sabtu (11/5/2024). Hasilnya ada luka sayatan di leher mayat. Ini menguatkan dugaan mayat korban pembunuhan
Polisi melakukan olah TKP di lokasi temuan mayat pria terbungkus sarung di Pamulang, Tangsel, Sabtu (11/5/2024). Hasilnya ada luka sayatan di leher mayat. Ini menguatkan dugaan mayat korban pembunuhan (Wartakotalive.com/ Ikhwana Mutuah Nico)

"Iya, karena kan dia toko kelontongnya buka 24 jam. Jadi dia memang butuh orang, ganti-gantian jaganya. Jadi yang satu tidur, yang satu layanin gitu," ucap dia.

Pelaku, tutur Titus, kemudian membuang mayat korban jauh dari lokasi pembunuhan.

Pembunuhan dilakukan pada Jumat (10/5/2024) pada pukul 16.00 WIB, sedangkan mayat dibuang pukul 21.00 WIB.

"Kalau tarik garis lurus, hampir sekitar 20 menit, tapi si pelaku ke sana hampir 1 jam, karena mutar-mutar cari tempat yang gelap. Jadi itu pun dia enggak tahu lokasi itu," katanya.

"(Dibuang) pakai motor, jadi dibungkus pakai sarung terus dimasukkan ke karung, dibawa pakai motor, motor korban," lanjut dia.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved