Lipsus Kosmetik Berbahaya

Waspada Skincare Etiket Biru Dijual Bebas, Ini Bahayanya Jika Dipakai Tanpa Resep Dokter

Meski cenderung aman digunakan, pemakaian skincare etiket biru sembarangan bisa memicu efek samping pada kulit, terutama jika tidak sesuai dosis.

|
Penulis: tsaniyah faidah | Editor: Tsaniyah Faidah
Freepik
Penggunaan skincare etiket biru tidak boleh dipakai secara sembarangan. Simak bahayanya jika digunakan dalam jangka panjang. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kebiasaan orang-orang menggunakan skincare belakangan ini, membuat mereka harus mengenali mana yang aman digunakan atau tidak.

Pasalnya, marak penjualan skincare dengan beragam harga dan iming-iming cantik dalam sekejap, namun ternyata mengandung zat berbahaya.

Tak hanya itu, skincare etiket biru pun juga beredar di pasaran, terutama marketplace, dan dapat dibeli secara bebas.

Sebagai informasi, skincare etiket biru merupakan obat racikan untuk mengatasi masalah-masalah pada kulit wajah, dan hanya boleh diresepkan dokter.

Skincare tersebut diracik oleh tenaga farmasi berdasarkan resep yang dokter berikan.

Dengan demikian, produk ini seharusnya bersifat personal yaitu khusus disiapkan untuk pasien yang telah berkonsultasi dengan dokter, lalu dituliskan resep berdasarkan diagnosis.

Oleh karena itu, penggunaan skincare etiket biru tidak boleh dipakai secara sembarangan, karena kegunaannya tidak dapat disamaratakan untuk semua orang.

Penggunaan produk perawatan kulit yang tidak sesuai kebutuhan, dapat berbahaya dan merusak kulit jika digunakan dalam waktu lama.

Dokter Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika RS EMC Sentul, dr. Pipim S. Bayasari, Sp.DVE mengatakan, skincare dengan etiket biru sudah jelas tujuannya untuk pengobatan.

Sehingga harus dengan resep dokter yang tak bisa dijual bebas.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RS EMC Sentul, dr. Pipim S. Bayasari, Sp.DV memberi tanggapan soal beredarnya skincare etiket biru yang dijual bebas di pasaran.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RS EMC Sentul, dr. Pipim S. Bayasari, Sp.DV memberi tanggapan soal beredarnya skincare etiket biru yang dijual bebas di pasaran. (Foto pribadi dr. Pipim)

"Kalau sudah dijual bebas berarti kan yang memberikan bukan orang non medis, karena obat etiket biru harus di bawah pengawasan dokter, " katanya saat ditemui TribunnewsBogor.com, Senin (13/5/2024).

dr. Pipim menekankan skincare etiket biru merupakan krim pengobatan dari dokter untuk pasien yang mengalami penyakit, seperti jerawat, eksim, atau melasma.

Ia mengkhawatirkan, orang-orang yang membeli skincare etiket biru pemakaiannya akan disalahgunakan.

Misalnya produk yang mengandung hidrokuinon untuk mencerahkan, tapi malah dipakai sembarangan hanya untuk memenuhi standar kecantikan Indonesia yakni berkulit putih.

Padahal, kata dr. Pipim, penggunaan krim yang mengandung hidrokuinon harus disertai dengan resep dan di bawah pengawasan dokter kulit.

Meski cenderung aman untuk digunakan, hidrokuinon mungkin bisa memicu beberapa efek samping pada kulit, terutama jika pemakaiannya tidak sesuai dosis.

Seperti kulit menjadi lebih gelap, okronosis, atau jika ada kandungan steroidnya bisa menderita telangiektasis.

"Jadi sebenarnya kalau kulit kita normal nggak ada masalah, basic skincare sudah lebih dari cukup, ngapain pakai pengobatan," kata dr. Pipim.

Baca juga: Produk Kosmetik Berbahaya Masih Beredar di Pasar Bogor, Banyak yang Mengincar Demi Cantik Instan

Iming-iming kulit putih dalam waktu singkat, biasanya menjadi strategi marketing penjualan krim pencerah beretiket biru di marketplace.

Sehingga pembeli tergiur tanpa memahami efek samping jika menggunakannya tanpa pengawasan dokter.

"Yang harus curiga adalah kenapa obat kosmetikal yang dijual di pasaran efeknya cepat, kandungannya apa, karena kan segala sesuatu tidak ada yang instan," ucapnya.

Oleh karena itu, dr. Pipim menyarankan untuk yang dibeli bebas adalah basic skincare, seperti pembersih wajah, toner, anti oksidan, pelembap, dan sunscreen.

Jika membutuhkan pengobatan karena ada masalah pada kulit wajah, sebaiknya langsung konsultasi ke dokter, bukan membeli obat skincare tanpa resep.

"Mindset harus diubah, kalau kulit cantik nggak harus putih. Warna kulit apa pun pasti akan tampak glowing kalau dia sehat, caranya perkuat basic skincare," jelas dr. Pipim.

"Tapi kalau sifatnya obat yang etiket biru, sebenarnya sih ya nggak usah kalau memang nggak ada gejala. Kalau mau sekadar cerah, ada kok skincare BPOM tanpa etiket biru yang untuk mencerahkan," ucapnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved