Cerita Kelompok Maling Apes di Bogor, Bobol ATM Pakai Las Malah Kebakaran, Sang Kapten Dikhianati

Kawanan maling spesialis bobol membobol di Bogor ini berkali-kali mengalami nasib apes ketika melakukan kejahatannya.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
Kolase TribunnewsBogor.com
Kisah kelompok maling apes di Bogor yang akhirnya dibekuk Polisi Polres Bogor 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kawanan maling spesialis bobol membobol di Bogor ini berkali-kali mengalami nasib apes ketika melakukan kejahatannya.

Padahal mereka ini bekerja secara tim dengan peran masing-masing dan perencanaan matang, namun sial kerap datang.

Meski begitu, mereka bisa dibilang tetap mendapatkan hasil dari kejahatannya tersebut.

Kelompok maling ini diketahui beranggotakan pelaku berinisial DAS, FS, B alias Black dan AMM sebagai ketua tim atau kapten.

Salah satu mereka bahkan merupakan seorang perempuan.

Namun perjalanan kelompok maling yang dipimpin AMM ini tak berjalan mulus.

Ketika mereka akan foya-foya dengan uang hasil pencurian, malah ada satu pengkhianat di antara mereka.

Uang hasil curian malah dibawa kabur si pelaku yang berkhianat tersebut.

Tidak sampai di situ, sisa kawanan yang ditinggal kabur pengkhianat itu juga malah ditangkap Polisi.

Kini pun mereka harus merasakan dinginnya ruangan jeruji besi setelah dibekuk oleh Kepolisian Polres Bogor.

Mereka ini kembali mendapat nasib apes usai melakukan pembobolan minimarket di wilayah Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor pada 20 Mei 2024.

Bobol minimarket malah kebakaran

Dalam kejadian pembobolan minimarket di Gunungputri ini, kawanan empat maling ini malah membuat ruko yang mereka sasar terbakar.

Mereka ini awalnya sudah menyiapkan rencana matang dengan menyewa rumah di samping minimarket.

Dari dalam rumah yang disewa itu, mereka melakukan pembobolan dinding yang dilakukan 3 pelaku.

Sementara 1 pelaku seorang perempuan berperan mengangkut barang hasil curian.

"Pelaku menyewa sebuah rumah di sebelah toko tersebut dan melakukan pembobolan dari rumah tersebut menembus ke minimarket dari sebelah," ujar Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, Senin (27/5/2024).

Setelah berhasil membobol dinding dan mereka masuk ke dalam minimarket dan langsung menggasak uang di dalamnya.

Seperti uang di dalam mesin ATM dan uang di brankas minimarket.

Saat pelaku mencoba membuka brankas uang, nasib sial lagi-lagi menghampiri.

Ketika mereka mencoba membobol brankas dengan mesin las, hal itu malah menyebabkan kebakaran.

"Pada saat melakukan pengelasan terhadap ATM yang ada di dalam, terjadi korsleting listrik dan terbakar di TKP. Karena kebakaran tersebut mereka kabur," ungkapnya.

Didor polisi

Sebagian besar anggota kelompok maling yang dipimpin AMM ini berhasil diamankan Polisi.

"Tidak kurang dari 1x24 jam, berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan berhasil mengungkap pelaku tindak pidana tersebut sebanyak tiga orang," kata Kapolres Bogor.

Ia mengungkapkan, aksi pencurian dengan pemberatan ini dipimpin oleh AMM selaku ketua tim.

Dalang dari aksi pembobolan ini juga diberi hadiah timah panas oleh polisi karena berusaha melarikan diri saat dilakukan penangkapan.

"Untuk satu orang kita lakukan tindakan tegas terukur agar tau tidak perlu melawan petugas dan kami juga tidak akan segan-segan melakukan tindakan tegas terhadap satu orang DPO tersebut," tegasnya.

Sedangkan seorang pelaku wanita berinisial FS tersebut bertugas untuk mengendarai kendaraan roda empat setelah aksi pencurian dilakukan.

"(Perannya) turut membantu, tidak ada ikatan suami-istri," terangnya.

Dikhianati teman sendiri

Dari hasil pembobolan minimarket itu, kawanan maling pimpinan AMM ini berhasil membawa kabur uang hingga sekitar Rp 300 jutaan.

Namun yang berhasil disita Polisi setelah dilakukan penangkapan hanya Rp 30 Juta sisanya setelah dipakai untuk foya-foya dan yang lain-lain.

Namun sebagian besar uang itu justru dibawa kabur si pengkhianat di kelompok maling ini, yaitu B alias Si Black.

Kapten Tim Maling, AMM di Mako Polres Bogor menjelaskan bahwa seharusnya hasil pembobolan tersebut, dibagikan kepada para pelaku.

Masing-masing mendapat uang hasil curian Rp 70 - 80 Juta.

Namun sebagian uang terlanjur dibawa kabur pelaku Si Black yang kini masih diburu Polisi.

"Yang dibawa kabur ama teman itu lebih uangnya. Termasuk uangnya si perempuan itu dibawa kabur. Nama yang kabur itu Si Black," ungkapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved