Miris! Tak Terima Kalah Duel, Bocah SMP di Situbondo Balas Dendam dengan Pengeroyokan Sampai Tewas

Gerombolan bocah SMP yang berjumlah 9 orang nekat melakukan pengeroyokan terhadap seorang bocah sebayanya yang berinisial MF (15) hingga tewas

Editor: Naufal Fauzy
Desain Grafis Tribun Pekanbaru/Didik
Ilustrasi pengeroyokan - Gerombolan bocah SMP yang berjumlah 9 orang nekat melakukan pengeroyokan terhadap seorang bocah sebayanya yang berinisial MF (15) hingga tewas. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Gerombolan bocah SMP yang berjumlah 9 orang nekat melakukan pengeroyokan terhadap seorang bocah sebayanya yang berinisial MF (15) hingga tewas.

Peristiwa kenakalan remaja terjadi di lapangan Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, Situbondo.

Kawanan pelaku menjebak korbannya di lapangan yang awalnya hanya tantangan duel namun kemudian malah dikeroyok.

Usut punya usut, gerombolan bocah SMP ini nekat melakukan pengeroyokan karena tak terima satu dari mereka sebelumnya kalah duel dengan korban.

Korban sempat menjalani perawatan pad Minggu (26/5/2024), namun nahas nyawanya kemudian tidak tertolong.

Novias, kakak korban bercerita bahwa sebelum dikeroyok, adiknya sempat menerima pesan Whatsapp dari nomor baru yang berisi tantangan kepada adiknya dan juga hinaan pada sang ibu.

"Adik saya awalnya di-WhatsApp dari nomor baru dan diajak berkelahi, isi chat-nya penghinaan terhadap ibu kami, dan ajakan bertengkar di lapangan," papar Novisa.

Adiknya itu kemudian datang ke lokasi lapangan tersebut.

Namun korban malah dikeroyok di lapangan desa dan menurutnya, para pelaku sudah merencanakan pembunuhan pada adiknya.

"Nyawa dibayar nyawa. Mereka (pelaku) merencanakan pembunuhan ini, buktinya chatting-an WhatsApp dan membawa pedang," kata dia.

Menurut dia, adiknya yang masih duduk di Mts itu mengalami pendarahan di bagian otak karena penganiayaan.

"Adik saya meninggal akibat banyak menerima hantaman di bagian kepala, bahkan saat setelah kejadian darah keluar dari kupingnya," katanya.

Dia menyebut bahwa sang adik awalnya dirawat di RSUD besuki sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Waluyojati Probolinggo.

"Kalau bertengkar biasa ya berkelahi satu lawan satu, namun ini menganiaya ramai-ramai dan menyebabkan adik saya meninggal," ucap Novi sambil menangis saat ditelepon.

Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP Momon Suwito Pratomo menyatakan bahwa sembilan remaja tersebut sekarang telah berstatus tersangka.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved