Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Cari Keadilan Perkara Tagihan Listrik Melonjak Tak Wajar, Warga Cimande Bogor Surati Menteri BUMN

Warga Cimande, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor bakal melaporkan unit layanan pelanggan (ULP) Cipayung terkait tagihan listrik melonjak tak wajar.

Editor: Yudistira Wanne
Irwan Rismawan-Tribunnews/Facebook
Ilustrasi - Viral Tagihan Listrik Rp 20 Juta, Warga Malang Protes PLN Tapi Tetap Harus Bayar, Ini 5 Faktanya 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Warga Cimande, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor bakal melaporkan unit layanan pelanggan (ULP) Cipayung terkait tagihan listrik melonjak tak wajar.

Warga yang berkaitan, Ari Munandar berencana melaporkan permasalahan tersebut ke Menteri BUMN, Erik Tohir.

Ia mensinyalir ada praktik curang yang dilakukan oknum petugas PLN dalam menetapkan besaran tagihan listrik di rumahnya.

"Salah satu indikasinya dari petugas catat meter memberi talangan tagihan listrik rumah saya. Padahal saya enggak minta dan belum telat. Itu terjadi di Desember 2022. Setelah itu tagihan terus naik setiap bulannya sampai Mei 2024 kemarin" ungkap Ari di kantor PWI Kota Bogor, Selasa (4/6/2024).

Ia menceritakan, tagihan listrik bulan Mei 2024 ini sangat tidak wajar. Dimana, besaran lonjakannya hampir dua kali lipat dari tagihan sebelumnya. Padahal, pemakaian listrik di rumahnya tidak ada perubahan alias masih normal, bahkan cenderung berkurang.

“Lonjakan kenaikan tagihan listrik ini jelas sangat merugikan. Bulan Mei ini tagihannya mencapai Rp 1.834.473, yang awalnya hanya Rp 1.370.501 di bulan April. Kalau dibandingkan tagihan bulan Desember 2023, hanya Rp 952.926,” kata H. Ari di kantor PWI Kota Bogor, Senin, 20 Mei 2024.

Ari mengaku sudah protes dengan menghubungi layanan pengaduan pelanggan PLN. Ia bermaksud mengkonfirmasi atas complain yang diajukannya. Namun, jawaban dari pihak PLN Cipayung membuatnya kecewa. Sebab, penjelasan petugas PLN yang berani memastikan kenaikan tarif tagihan listrik bulan Mei itu masih normal.

“Bapak complain karena tagihannya melonjak ya? Tetapi berdasarkan hasil pengecekan, ini (tagihan) sudah sesuai pak,” ucap petugas PLN seperti dikutip H. Ari yang melakukan percakapan melalaui telepon.

Setelah keluhan Ari diberitakan sejumlah media, pihak ULP Cipayung memberi respon dan menjawab persoalan tagihan gaib di rumah warga Cimande itu. Bahkan, Manajer ULP Cipayung bersama stafnya datang langsung ke Bogor untuk menemui Ari pada Senin, 27 Mei 2024.

Dalam pertemuan tersebut, pihak PLN kembali menyatakan bahwa tagihan listrik bulan Mei 2024 di rumah H. Ari itu sesuai pencatatan dari meteran. Dipastikan meteran di rumah H. Ari masih bagus dan normal.

"Tapi satu hari setelah saya pertemuan dengan pihak PLN, meteran listrik rumah saya mengeluarkan asap dan akhirnya diganti baru. Artinya, perangkat meter ini tidak normal," ujar H. Ari.

Adapun dalam pertemuan tersebut, pihak PLN menawarkan kompensasi kerugian atas kelebihan tagihan yang kenaikannya dinilai tak wajar sejak Januari 2024. Pemberian dana kompensasi kepada Ari dijanjikan satu atau dua hari setelah pertemuan.

"Tapi itu pun sebatas janji. Sebab, sampai 1 Juni ini belum ada penyelesaian.Jadi masalah ini belum selesai. Bagi saya bukan soal uang melainkan mencari keadilan. Adanya rencana memberi kompensasi itu pengakuan kesalahan dari PLN," ucap  Ari.

Menurut Ari, pemerintah memutuskan untuk tidak melakukan penyesuaian tarif listrik pada Kuartal I atau periode Januari-Maret 2024 pada 13 golongan pelanggan non subsidi.

"Itu disampaikan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jisman Parada Hutajulu," kata H. Ari

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved