Buron Kasus Vina Cirebon Ditangkap
2 Dosa Iptu Rudiana di Kasus Vina Cirebon, Instruksinya Kaburkan Fakta, Kini Dilawan Farhat Abbas
Dua dosa Iptu Rudiana dalam kasus Vina Cirebon membuat publik geram. Iptu Rudiana diduga merekayasa kasus tewasnya Vina dan Eky.
Penulis: yudistirawanne | Editor: Yudistira Wanne
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Dua dosa Iptu Rudiana dalam kasus Vina Cirebon membuat publik geram.
Iptu Rudiana diduga merekayasa kasus tewasnya Vina dan Eky.
Dosa pertama Iptu Rudiana yang membuat publik tak habis pikir adalah memberi instruksi terhadap Aep dan Liga Akbar.
Dari instruksi tersebut, Aep dan Liga Akbar berani memberi kesaksian.
Belakangan, kesaksian Aep dan Liga Akbar terbantahkan.
Aep muncul terlebih dahulu sebagai orang suruhan untuk memberi kesaksian dalam kasus tewasnya Vina dan Eky pada tahun 2016 silam.
Pada saat itu, Aep mengaku sempat didatangi sekaligus berkomunikasi dengan Iptu Rudiana.
Usai pertemuan tersebut, sejumlah orang langsung ditangkap dan kini menjad terpidana kasus Vina Cirebon.
Aep pun mengaku mengetahui detik-detik penyerangan yang dilakukan hingga menyebabkan Vina dan Eky tewas.
Awalnya, Aep tidak tahu bahwa geng motor yang sering nongkrong di depan temapt kerjanya adalah pelaku pembunuhan Vina dan Eki.
Sebab di malam kejadian, Aep cuma melihat momen sekilas Vina dan Eki dilempari batu oleh geng motor tersebut.
"Waktu kejadian kamu lagi apa?" tanya Dedi Mulyadi dilansir TribunnewsBogor.com dari laman Youtube-nya.
"Lagi beli rokok, jajanan di warung, di samping SMP 11. Ada motor korban lewat, jalan biasa aja. Terus dilemparin batu, langsung kabur. Dikejar sama anak muda yang nongkrong di situ, motornya ada. Pakai jaket biru muda," ungkap Aep.
Ditanyai soal sosok para pelaku yang melempari dan mengejar Vina Eky, Aep mengaku tak mengenali identitas melainkan hanya tahu wajahnya.
Terutama Pegi, Aep ternyata masih hafal wajah Pegi meski kejadian tersebut sudah berlalu delapan tahun lalu.
"Yang namanya Pegi, tahu wajahnya?" tanya Dedi Mulyadi.
"Tahu," kata Aep.
"Waktu peristiwa itu ada?" tanya Dedi Mulyadi.
"Waktu malam itu ada," ujar Aep.
"Gimana bisa tahu ada Pegi?" tanya Dedi lagi.
"Dia (Pegi) kumpul sama anak-anak. Dia ada di lokasi. Itu kan lagi pada nongkrong di situ. Yang saya lewat itu ada dia di situ," ungkap Aep.
Dicecar soal sosok Pegi, Aep mengaku siap bersumpah di pengadilan.
Bahwa Aep melihat Pegi ada di TKP saat pembunuhan Vina dan Eki.
"Kalau bicara nama saya enggak kenal kalau itu Pegi. Tapi kalau bicara wajah saya mengenal bahwa itu Pegi," akui Aep.
"Siap nanti disumpah di atas Quran?" tanya Dedi Mulyadi.
"Siap saya," jawab Aep.
Hati nurani terketuk
Sementara itu, Liga Akbar mengaku menjadi orang yang disuruh menjadi saksi tewasnya Vina dan Eky.
Padahal dia tak mengetahui apapun soal tewasnya Vina dan Eky.
Dalam tayangan iNews, 12 Juni 2024, Liga Akbar mengaku disuruh menjadi saksi oleh Iptu Rudiana, ayah dari korban Almarhum Eky.
"(Diminta jadi saksi oleh) Pak Rudiana. Mungkin karena kedekatan saya sama Almarhum Eky dulu," kata Liga Akbar via Tribunnewsbogor.com, Kamis (13/6/2024).
Liga Akbar mengaku masih ingat permintaan Iptu Rudiana agar dia menjadi saksi tahun 2016 lalu tersebut.
Ayah Eky ini meminta Liga Akbar untuk memberikan keterangan sesuatu.
"Minta tolong untuk memperkuat bukti. Kebetulan saya dijemput dari rumah," ujar Liga Akbar.
Saat dimintai keterangan, Liga Akbar mendapati sangkaan Polisi bahwa dia ada di TKP saat kejadian.
Namun Liga Akbar membantah, karena dia tak ada di TKP di tanggal 27 Agustus 2024 lalu itu.
"(Waktu kejadian?) Ada di warung SMA 4 saya. (dari TKP) Agak jauh," kata Liga Akbar.
Karena tidak ada di TKP, di hadapan seorang oknum Polisi yang memeriksanya, Liga mengaku tak tahu soal kejadian.
Namun sang oknum Polisi itu terus berkata bahwa Liga Akbar ada di lokasi.
"Skenario itu. saya udah nolak beberapa kali. Pas pemeriksaan. kamu ada di situ katanya. saya bilang, kata siapa pak saya ada di situ. logikanya saya gak ada di situ kenapa diperiksa," ucap Liga Akbar.
Berkali-kali Liga mengaku tak tahu soal kejadian itu.
Namun Liga Akbar membantah, karena dia tak ada di TKP di tanggal 27 Agustus 2024 lalu itu.
"(Waktu kejadian?) Ada di warung SMA 4 saya. (dari TKP) Agak jauh," kata Liga Akbar.
Karena tidak ada di TKP, di hadapan seorang oknum Polisi yang memeriksanya, Liga mengaku tak tahu soal kejadian.
Namun sang oknum Polisi itu terus berkata bahwa Liga Akbar ada di lokasi.
"Skenario itu. saya udah nolak beberapa kali. Pas pemeriksaan. kamu ada di situ katanya. saya bilang, kata siapa pak saya ada di situ. logikanya saya gak ada di situ kenapa diperiksa," ucap Liga Akbar.
Berkali-kali Liga mengaku tak tahu soal kejadian itu.
Akhirnya isi BAP yang selesai dibuat berbeda jauh dari apa yang sebenarnya dialami Liga Akbar.
Liga yang saat itu tidak didampingi pengacara hanya bisa pasrah.
"Saya bingung pak mau minta tolong sama siapa," katanya.
Iptu Rudiana dipolisikan
Atas dugaan rekayasa kasus Vina Cirebon, Iptu Rudiana dipolisikan.
Sejumlah tim kuasa hukum Saka Tatal, melaporkan ayah dari Eky yakni Iptu Rudiana ke Mapolres Cirebon Kota dalam kasus pembubuhan Vina dan Eky.
Kuasa Hukum Saka Tatal menilai rudiana telah melakukan rekayasa dalam pengungkapan kasus pembunuhan Vina dan Eky di tahun 2016.
Kuasa Hukum Saka Tatal, Farhat Abas mengatakan, penyebab kematian Vina dan Eky, hanya karena benturan kepala.
Tidak ada luka tusuk akibat benda tajam sebagaimana yang beredar selama ini.
"Penyebab kematiannya bukan tusukan tapi hanya benturan di kepala," kata Farhat.
Farhat Abas bukan tanpa alasan melaporkan Iptu Rudiana ke Polisi.
Dia menilai ada sejumlah kejanggalan dari apa yang disampaikan oleh Rudiana sehingga membuat kasus ini liar.
"Iya pengakuan yang disampaikan Rudiana bahwa seolah-olah dia sudah langsung tahu bahwa yang membunuh itu 11 orang, kemudian yang mengakibatkan kematian adalah hasil tusukkan Samurai, dan luka segala macam, tapi tidaknya berbeda dengan apa yang terjadi gitu ya," ujar Farhat.
Tak Beri Kompensasi Meski Salah Tangkap Pegi Setiawan, Polda Jabar: Tidak Disebutkan Ganti Rugi |
![]() |
---|
Cerita Polisi Rayakan Penangkapan Pegi Setiawan, Batal Makan-makan karena Kesal Kalah Debat |
![]() |
---|
Wanti-wanti Pegi Setiawan untuk Aep Saksi Kasus Vina Cirebon, Pengakuan Soal Motor Ternyata Fitnah |
![]() |
---|
Pantas Pegi Setiawan Teriak Rela Mati Depan Polda Jabar, Lawan Polisi Demi Nama Baik Keluarga |
![]() |
---|
'Kalau Gentle Temui Saya' Tantangan Terbuka Pegi Setiawan ke Aep, Kepalsuannya Harus Diusut Tuntas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.